Bermain-Main Di Atas Sofa




Ketika nafsu sudah menguasai sukma. Maka, tak jarang anak pun hanya jadi alat pelepas dahaga di atas sebuah sofa.

Perkenalkan namaku Mawar. Dan, aku seorang wanita. Dan, aku pun pernah bertelanjang dada bersama Papa. Tepatnya ketika orang-orang di rumah sedang tidak ada. Dan, dengan terpaksa saya mengikuti irama permainannya. 

Entahlah, mengapa aku ini terlihat lebih menggoda dibanding sosok seorang Mama. Mama yang bertubuh besar, lebar dan lebih mirip dengan gerobak Batagor dibandingkan sosok cantik Risty Tagor konon kata Papa.  Maka dari itu, ia sudah enggan menjamahnya. 

Menggelitik nalar, memang. Tapi, inilah realitas sosial yang ada disekitar kita. Dan, tanpa kita sadari perilaku seperti ini rupanya sudah beranak pinak. Dari generasi ke generasi berikutnya. Hingga tak jarang banyak mulut yang bukam dibuatnya. Karena sudah susah lagi, membedakan makna antara ciuman dan ancaman.

Hmmm… jaman memang mungkin sudah gila.  Sehingga, kita pun tak jarang dibuat gila karenanya. Mungkin, kalimat singkat seperti itulah yang cocok menggambarkan kondisi tersebut. 

Kondisi di mana ada orang tua yang dengan tega-nya menggauli anak kandungnya. Terlepas itu karena " terpaksa " atau mungkin " sudah terbiasa ", tetap saja itu perilaku vandal. Yang tak seharusnya dipelihara.

Sehingga tak ada lagi yang diperkosa. Ketika sedang tidur di atas sofa. Inilah harapan kita semua, baik tua ataupun muda. Tapi, seperti biasa, harapan hanya tinggal harapan ketika kita tak bersama-sama memahami apa makna dan manfaat dari itu semua. 

Sudah bukan saatnya lagi, mengharapkan kebijaksanaan hakim dan jaksa dalam memustuskan suatu perkara. 

Karena hakim dan jaksa hanyalah manusia biasa. Yang kadang mudah lupa. Dan, kadang-kadang mudah menjadi kaya, ketika sedang menangani sebuah perkara.

Kesimpulan : Moral itu terletak dihati. Sedangkan oral itu terletak di bawah seuntai dasi.



33 comments:

  1. Bicara tentang pelecehan seksual, khususnya dengan korban seorang wanita, memang seringkali menjadi dilema saat mereka diminta untuk menyuarakannya. Miris

    Lama gak main kesini mas Andi. Apa kabar? Alhamdulillah, sekarang update terbaru tulisannya mas Andi udah kebaca di blogroll ku. Sebelumnya gak pernah bisaaa :(

    ReplyDelete
  2. Wah bener-bener realita yang ada di tengah masyarakat kita. Hal kayak itu sih murni ortunya, bokap, yang gak beres. Kalo emang nikah dilandasi cinta, gak bakal begitu. Tapi, sekali lagi, nafsu siapa yang tahu. Itulah gunanya iman sebenernya. :)

    ReplyDelete
  3. Ada alasan di balik prilaku mereka, yah :)

    ReplyDelete
  4. Beda banget ya kalau orang sastra. Terasa sesuatu yang melesak.
    Wah, senangnya bisa berkunjung ke tempat ini.
    Terima kasih. :)

    ReplyDelete
  5. itulah gambaran realita kehidupan orang-orang yang kurang nalar. Demi sebuah kesenangan sesaat.

    ReplyDelete
  6. Seringkali hanya pembenaran
    Yang para pelaku lontarkan
    Katanya mereka dulu dibegitukan
    Ah, memangnya seperti MLM, sistem pemasaran?

    ReplyDelete
  7. Oya, jadi ikut GA saya, Mas? :)

    ReplyDelete
  8. hikmah; jadi istri mesti bisa jaga badan bae2, biar lebar bak gerobak batagor. noted bgt deh

    ReplyDelete
  9. Ada sebuah dilemma. Tentang siapa yang salah dan siapa yang disalahkan......
    Emansipasi wanita di anginkan kembali ya...

    ReplyDelete
  10. Saya suka dengan foto ilustrasi mas, keren banget... dan yang puisinya juga ga kalah bagus. Deskripsinya ngena banget. :)

    Orang bilang jaman sudah gila karena ketularan orang-orang yang semakin menggila. Semoga akan berkurang moral yang diobral, agar kita tidak menjadi brutal.

    Salam,
    Zia

    ReplyDelete
  11. suka sama kalimat ini "Mama yang bertubuh besar, lebar dan lebih mirip dengan gerobak Batagor dibandingkan sosok cantik Risty Tagor " berima :)

    miris dgn berbagai kejadian pelecehan seksual, apalagi yg dilakukan oleh org terdekat :(

    ReplyDelete
  12. Subhanaalllah keren banget permainan diksinya ...nice artikel mas. Slm kenal dari Kudus ya :)

    ReplyDelete
  13. wah lama juga ya kak andy tdk posting,
    akhirnya ada postingan yang baru juga.
    saya rasa postingannya yg ini tetap "nyastra" , penggunaan ilustrasi foto yg disesuaikan dgn tema tulisan.
    good.

    ReplyDelete
  14. eh oral bukannya artinya ngomong secara langsung yah? oral speaking? hahaha

    ReplyDelete
  15. memang menyuarakan hal seperti itu lebih banyak mengundang fitnah. seperti contohnya yang terjadi pada salah seorang korban pelecehan seksual trans jakarta baru baru ini. Melapor malah di fitnah. Sehingga banyak yang memilih diam seribu bahasa memendamnya sendiri tanpa berani bersuara

    ReplyDelete
  16. wow.. rangkaian kata2 mas andy ini emang tiada duanya. Walopun yg ditulis sesuatu yg memiriskan hati.. Emang kalo manusia udah ga takut sama Allah jdnya kek gini ini, ga bermoral prilakunya, dan smua lama2 dianggap biasa dan wajar..

    ReplyDelete
  17. Kenak di moral, sudah rusak moral sebagian masyarakat. miris :'(

    ReplyDelete
  18. aduh seyem sekaligus miris ini mah :(

    ReplyDelete
  19. sekalinya lama gak maen kesini baca postingan begini, pas sesaat aku update postingan di path tentang "cerita dewasa".
    ndak ada yang bisa melarang, ndak ada yang bisa memerangi selain diri sendiri.

    ReplyDelete
  20. ngomongin soal moral mungkin benteng 'agama' yang harusnya lebih ditingkatkan!

    Salam kenal:)

    ReplyDelete
  21. Kasihan mawar

    #Lah?

    Btw kesimpulannya aku kurang setuju kak
    "Oral" itu kan gak cuma bawah dasi doang

    Bahahahahhaa

    #SokTau

    Makin suka rima A-A B-B nya tulisan kak andy.
    Simply beautiful

    ReplyDelete
  22. Seharusnya ini akan menohok jika dibaca orang-orang tidak bermoral itu.

    Anywayyy, suka banget dengan gaya tulisan Kakak!

    ReplyDelete
  23. Realita ini ya, nyata ada yg kaya begini ya >.<

    Tulisannya kereeen kaa :)

    ReplyDelete
  24. Miris dan menyedihkan..
    Masalah ruwet yang banyak pangkalnya namun ujungnya jelas, menyesakkan..

    ReplyDelete
  25. Bacanya kok serem banget ya mas. Hihi..

    Tapi tulisannya bagus, suka, mengalir. Bakal sering kesini nih kyknya. Pengen belajar :D

    ReplyDelete
  26. Wah, tulisannya bagus. Keep on good writing gan, happy blogging ^^

    ReplyDelete
  27. Rindu tulisan di blog ini.. Mas Andy kamana atuh?

    ReplyDelete
  28. lama gak kesini,,.

    mawar, melati, dan nayla. semoga tidak ada korban2 lagi...

    ReplyDelete
  29. Sudah lama gak ke sini ^^ ternyata memang sudah lama gak posting ya.
    Kemana aja mas?

    Kadang saya bingung postingannya mau bercerita atau ceramah :p

    ReplyDelete
  30. luar biasa postingannya :D .. memang sekarang zamannya radarada .. orang tua tega yang menggauli anak kandungnya sendiri .. dia yang merawat dia yang merusak .. sungguh miris

    ReplyDelete
  31. Pesan moral yang sangat mengena sekali, kata-kata yang dirangjai begitu luar biasa mendobrak hati nurani

    ReplyDelete

Komentar anda, secara tidak langsung. Merefleksikan kualitas diri anda yang sebenarnya.