Tingkat Pengangguran Berkurang
Jika ada survey, dari pemerintah atau pihak
swasta yang menyatakan tentang jumlah tingkat penganguran pada saat ini
berkurang drastis belakang ini.Banyak pro & kontra tentang
masalah survey tersebut yang dikemukan oleh semua lapisan masayarakat. Tapi
dibalik itu semua,saya adalah pihak yang sangat setuju dengan survey yang
menyatakan turunnya tingkat pengangguran
Dikarenakan saya,bukan asal omong saja melainkan
saya melihat akhir-akhir ini tentang sebuah fenonema anak muda ( 4L4Y )
yang berbondong – bonding menonton acara music di beberapa stasiun TV seperti Dashyat,
Inbox & Derings. Yang setiap harinya selalu di banjiri penonton anak muda,
itu semua bukan tanpa bayaran sepersen pun.
Karena mereka adalah joki penonton yang dibayar
untuk memeriahkan atau menggaringkan acara tersebut dengan jumlah bayaran
sebesar 30.000 – 50.000 per acara.Bayangkan kalau dalam 1 hari ada 5
acara berbeda di setiap stasiun TV berarti mereka bisa mendapatkan uang kotor
max 250.000 perhari.
Berarti secara tidak langsung, joki
penonton seperti mereka pada saat ini adalah sebuah profesi pekerjaaan
yang sedang digandurungi anak muda di Jakarta yang galau.Yang dapat
menjadi mata pencarian non tetap yang membantu program pemerintah pusat dalam
rangka mengurangi jumlah populasi pengangguran setiap tahunnya yang
tidak pernah terselesaikan.
Tapi saya masih bingung dengan,tanggapan orang
tua & temen mereka ketika ditanya seperti ini “ Sob, kerjaan u apaan
nie sekarang ? “ pasti mereka bingung menjawabnya, karena dibilang Artis bukan,dibilang PNS bukan,
dibilang Joki penonton kagak ada dalam kamus Indonesia ?
Yah itu adalah realitas yang ada & nyata
yang sering kita jumpai disekitar kita,apa pun pekerjaan mereka yang penting HALAL aja
dah dari pada rampok, jambret & koruptor masih mending mereka
walaupun sedikit jiji liat kelakuannya.
Kesimpulan : Bergerak lebih baik dibanding diam.
ngomong2 masalah rampok, di daerah ane lagi banyaknya berita kriminal... tapi ane gak tau lho, kalo yg nonton inbox atau dering dll tu dibayar... kirain mereka dateng sendiri... walah!
ReplyDeleteKalau cuma joki-joki untuk acara musik seperti itu. Kupikir sih nggak masalah. Sah-sah aja, lagian mereka tidak melakukan maksiat di acara itu, kecuali kalau mereka melakukan perbuatan yang tabu disitu. Walaupun kerjanya cuma mematut dirinya dengan berjoget, tp ya udahlah mungkin biar acaranya semarak, yang penting nggak norak aja...he.he.he..Kalau Joki Ujian Peg. Negeri, UMPTN dan Skripsi itu yang nggak boleh dan emang bener mengurangi tingkat pengangguran dg jalan yang salah..he.he.he..
ReplyDeleteKalau kerjaan casual kayak Joki acara musik itu ya belum bisa dimasukin sebagai pekerjaan yg menyebabkan tingkat pengangguran menurun. Kan orangnya nggak mesti nongol tiap hari dan nggak ada gaji pokok.
Kalau menurut pendapatku sih, Pemerintah cuma bokis doang mengatakan kalau tingkat pengangguran menurun, kan itu cuma trik untuk menarik simpati masyarakat. Seperti hal-hal lainnya yg sudah biasa pemerintah kita itu berdusta.
@Alkindi Siregar : Kan secara tidak langsung Joki Penonton juga mengurangi dampak pengangguran saat ini,dari pada dirumah aja kerjaannya kagak dapat duit,hehehe
ReplyDeletedisuruh nonton dibayar wah wah seneng ya hehehe
ReplyDeletetapi penangguran masih banyak di kampungku
sedih lihatnya ga ada kerja, andai kubisa ku buka lapangan kerja uuntuk mereka....
Owwh...mereka dibayar tooh, pantesss... penontonnye mereka trus muka2nya sama melulu, hehhe... baru tau nay :)
ReplyDeletebaru tau juga kalo yg nongkrong di dahsyat itu joki...
ReplyDeletepantes aja dia apa2in teteup aja datang buat ngeramein :D
tapi kalo gitu, pengangguran di ibukota doang dong yg berkurang, secara statsiun tivi besar kan cuman ada di sana... hehehe..
salam kenal,
ReplyDeletesebenarnya pekerjaan jadi joki penonton itu sah-sah saja, mudah dan menghasilkan. ini salah satu jalan halal yang ditempuh oleh orang2 yang hidup ditengah kerasnya kehidupan kota jakarta.
tapi kalau kita berbicara soal kualitas sumber daya manusia, yah kasian juga sih mereka... disatu sisi mereka dipandang sebelah mata, disisi lain yah mereka memang tak mendapatkan pelajaran yg berarti dari artis2 yang ndak jelas *IMO*
oh, jadi talent itu namanya..
ReplyDeleteiya, biasanya komunitas 4l4y yang ikutan begituan. dan bikin jijay jujur.. :)
nggak suka bgt sama mereka, mirip harajuku style di Jepang, cuma lebih norak
tapi agak norak2 yaa???
ReplyDeletesalam,
Stylish Generation
Iya bener, yg penting ga merugikan orang lain ya ga masalah ya.... hehe
ReplyDeletenonton dan dibayar. wah mau dong. hehee
ReplyDeleteenak bgt tuh,, nonton trus dibayar,, ckckckkc,, mau dah gw,, :D
ReplyDeleteJadi ada usaha jual jasa 'pengumpulan massa' ya? Utk demo, utk jadi penonton musik dll... Ternyata ada banyak jalan utk mendapatkan uang hehehe
ReplyDeleteIya. setuju. yang penting pekerjaannya halal. hehe :D
ReplyDeletesalam kenal ya
Seneng, seneng di bayar pula ....
ReplyDeleteSaya pernah lihat liputannya di acara ngulik kalau gak salah * lupa2 ingat *.
Jadi yang acaranya pagi banget atau malam banget itu di sediakan tempat buat mereka bermalam.
Tapi gak semua kan penonton itu di bayar....
yaa walaupun terkadang kerjaannya kurang bagus dan unik, at least bisa memberikan sumber pemasukan dan mengurangi pengangguran sih kyknya mantap juga yaa... hehehe
ReplyDeletemampir balik bro ^^
SALAM,
JIMMY
hai salam kenal yah, izin follow dan mohon follow balik...
ReplyDeleteHmmmmm, tulisan ini menarik, bener juga yah, joki2 acar musik itu termasuk pekerjaan dan mereka bisa berpenghasilan drisitu otomatis pengangguran berkurang, hebaaaaat hehehe