Kami yang terlupakan ?
Kalau kita lahir di tahun 90an, sudah pasti
tidak asing lagi dengan peristiwa terbesar dalam sejarah bangsa Indonesia
sepanjang masa yaitu Tragedi Semanggi 1 & 2. Karena banyak kerusuhan
& penjarahan di berbagai sudut kota Jakarta, akibat demontrasi menuntut
pemerintahan Orde Baru agar mengundurkan diri dari jabatannya
tersebut.
Banyak para mahasiswa dari berbagai Universitas
seperti Trisakti, Atma Jaya, Universitas Indonesia & Gunadarma dll yang
turun kejalan untuk menuntut keadilan & kebebasan mengeluarkan
pendapat untuk semua rakyat tanpa terkecuali. Disinilah banyak dari mahasiswa
yang gugur, akibat tindakan oknum aparat Negara yang bertindak semena -
mena di luar batas kemanusian.
Sampai detik ini, tidak ada kejelasan tentang
proses pengadilan oknum aparat yang membunuh mereka. Walaupun sudah berganti
5 kali kepala pemerintahan, tapi hingga detik ini belum ada yang mampu
meyelesaikan kasus HAM ini terbesar ini. Walau begitu, saya melihat &
mendengar kegigihan & semangat dari para rekan & keluarga mereka
yang masih terus berjuang menuntut keadilan yang tenggelam atau sengaja di
tenggelamkan oleh para petinggi Negara ini.
Mereka tak butuh lencana piagam penghargaan dari
instansi mana pun saat dahulu masih bisa bernafas & saat ini yang sudah
terbujur kaku di tempat yang gelap, yang mereka hanya butuh adalah
keadilan yang sesungguhnya. Yang bisa mendaimaikan mereka, di alam kubur agar
tidur dengan tenang & damai. Mereka adalah sepenggal cerita perjuangan yang
menyuarakan hati nurani rakyat yang paling dalam & lantang kepada para
petinggi dinegeri ini.
Mereka memang bukan pahlawan di medan
perang,tapi mereka yang membuat kita semua hingga saat ini bisa merasakan
kebebasan mengeluarkan pendapat, sudah sepantasnya kita memberikan apresisasi
untuk mereka setinggi – tinggi yang rela mempertaruhkan nyawanya untuk rakyat
Indonesia lepas dari kerangkeng yang besar.
Kesimpulan
: Orang
Indonesia itu adalah orang yang paling sabar diseluruh dunia, karena walaupun
teman, saudara bahkan keluarga dibunuh. Mereka hanya bisa berkata sabar dari
waktu ke waktu.
Saya lahirnya tahun 80an, ikut merasakan masa perubahan tersebut. Harga barang pada naik. Saya kira akan segera turun, tp ternyata sampai skrng tetap melambung. Hehe
ReplyDeleteSmoga para mahasiswa yg gugur pada peristiwa tersebut mendapat tempat disisi ALLAH. Meskipun negara (mungkin) melupakan mereka, tp ALLAH tidak tidur ya mas Andy,,,, :)
Yg saya ingat, waktu itu saya masih SD. Belum mengerti apa-apa. Tapi sekarang, setelah saya jadi mahasiswa, saya sadar, perjuangan para intelektual muda sejatinya belum selesai bahkan tidak akan pernah menemui ujung. Perjuangan ini akan tetap berlanjut dalam berbagai bentuk.
ReplyDeleteSemoga, para intelektual muda sekarang, yg bs jadi menjadi pemimpin bangsa di masa depan, tidak pernah melupakan idealismenya saat sudah menjadi pemimpin.
Karena sadarilah, sejatinya pemimpin bangsa saat ini adalah mereka yg juga pernah menjadi aktivis mahasiswa. Hanya saja, kenikmatan dunia telah menghapus idealisme yang dulu pernah mereka dengung-dengungkan. Wallahu'alam.
miris rasanya kalo inget peristiwa itu.
ReplyDeletehm, jadi terharu bacanya..
ReplyDeletetanamkan semangat yang berkobar di hati kita.
semoga tulisan agan ini, bermanfaat untuk kita semua..
mari berjuang pemuda pemudi indonesia.
salam kenal gan.. :)
saya kelahiran 90an, tp masih blum ngerasain atmosfir itu,,, kejadian tahun 97-98 masih saya anggap huru hara biasa di tv.
ReplyDeleteskrang setelah menjadi mahasiswa baru lah merasakan bagaimana perjuangan senior2 terdahulu.
serem kalo inget kejadin itu =,=
ReplyDeletesemoga keluarga korban di beri kekuatan dan kesabaran..
wah jadi inget waktu itu
ReplyDeletesangat ngeri dan merinding kudu
takut membelenggu
tragis, semua warga asing juga ikut kabur tuh -- penjarahan dimana-mana hadehh.. kacau balau pokok nya..
ReplyDeletesaya waktu itu masih SD...
ReplyDeletengeri.. X(
nice post bang..., semakin miris membayangkan masa masa itu apalagi sambil di iringi alunan musik Efek Rumah Kaca : "Hilang" dan "Di Udara"
ReplyDeletemareee mampir juga sekedar blogwalking : apriliciouszone.blogspot.com
Semangat perjuangan oleh para pahlawan yng di lupakan harus kita lanjutkan. Usut tuntas kasus dan mari kita lanjutkan perjuangan mereka
ReplyDeletesaya.. nggak tau apa2 soal ini walaupun lahir di thn 90an. numpang comment ajalah._.V
ReplyDeletesaya waktu itu masih kuliah, di bandung tapinya, tapi tetep aja, di bandung juga, temen temen kuliah saya pada demo., saya juga ikutan sih, tapi demonya berakhir damai kok...
ReplyDeletenice posting bang andy!!!
thn 98 aku msh kuliah dikampus yg ditulis diatas :)
ReplyDeleteaku ingat hrs manjat pagar untuk bisa keluar dr kampus dan pulang, lambat sedikit saja aku ga bisa pulang
saya juga salah satu demonstran mei 98, di jogja sih bukan di jakarta, tapi tiap tragedi pada waktu itu saling menyulut dan mempengaruhi gerakan di kota kota lainnya
ReplyDeletesudah biasa politikus kita lempar tanggung jawab
ReplyDeleteKasusnya bagai hilang ditelan bumi,
ReplyDeleteseperti tidak ada titik temunya.
Salam kenal gan.
sayang waktu itu blom ada facebook dsb ya, andai ada psti byk foto foto yg terserbar dan dijadikan arsip yg mungkin membuat pemerintah berpikir berkali kali dulu utk tdk membiarkan peristiwa ini bgt saja
ReplyDeletetragedi semanggi gw masih SD sob,, gak melihat secara langsung maupun TV,, hehhe, :) cuma denger2 cerita nya aja,,
ReplyDeletekayaknya masalah2 di indonesia itu dianggap angin lalu doang.
ReplyDeletedibahas, belum selesai, ada kasus baru lagi, dilupain.
bahas kasus baru, blm selesai lagi, ada kasus baru lagi, ditinggalin.
sama aja kayak kasus bakar diri sondang kemaren. aksi dia ga dianggap sama sekali :(
nice info, saya lahir tahun 93, tapi ga tau apa2 tentang ini.
ReplyDeletethanks for sharing.
yang berlalu biarlah berlalu... sekarang biarlah itu menjadi pelajaran agar tidak terulang lagi. :)
ReplyDelete@1mmanuel'Z-Note5 : yang lalu biarlah berlalu,berarti kalau ada nyawa melayang setiap tragedi dianggap angin lalu gitu ?
ReplyDeleteingat tanpa pengorbanan tetesan darah & keringat mereka dahulu,kita kagak akan bisa ngeblog,nonton berita dll
kita memang negara pemaaf tapi janganlah jadi orang yang tidak peduli terhadap sesama,apa mungkin jika itu semua terjadi kepada kita,lalu kita mengagap semua hanya angin lalu ? tentu tidak
sampai detik ingin rekan mereka bahkan orang tua mereka,masih mencari keadilan atas kematian anak mereka
buka mata & hati kita terhadap sesama,jangan hnya peduli sama diri sendiri
semangat!!! merdeka!!! <<< aslinya bingung mau komen apa saya... :(
ReplyDeleteinilah salah satu kenangan tahun 90an yang paling menakutkan buat saya.
ReplyDeletesemangat revolusi, syg skli yg trjdi skrg mlah lbih semrawut, koruptor semakin pasang muka tebal berkata "emang gue pikirin...."
ReplyDeleteyang jelas, pengubah zaman akan tertulis dalam sejarah.
ReplyDeleteDan tanpa perjuangan mereka, mungkin blogger Indonesia, sekarang gak bakalan bisa sebebas ini, alias dibatasi pemerintah seperti di Saudi sama Brunei :)
ReplyDeletewaktu itu saya masih SMP, walaupun tinggal di Bogor, tapi saya merasakan efek saat terjadi kejadian tersebut. angkutan kota mendadak menghilang, sampai saya pulang naik truk tentara. kalau ngga salah ingat malah sempat diliburkan karena kondisi Bogor ikut mencekam saat itu. kakak teman saya malah ada yang ikut demonstrasi saat itu dan dia sempat terluka, untungnya dia selamat. semoga keadilan segera hadir di negara kita ini.
ReplyDelete