Istana Ku Seperti Kantor Pos
Diluar sana banyak sekali suara kebisingan
manusia & kendaraan yang saling beradu keras untuk menarik perhatiaan
seluruh penghuni Istana setiap detiknya. Tapi entah kenapa tidak ada penghuni
Istana, yang mau peduli dengan suara sumbang & false dari mereka semua yang
berkucuran air mata & keringat.
Walaupun begitu, rakyat dinegeri ini tidak
pernah padam & berhenti untuk selalu & selalu menyampaikan keluh kesah
ke Istana mereka. Dari mulai orang dewasa sampai anak TK, selalu diajarkan
menyampaikan suara hatinya kesana dari waktu ke waktu. Tidak hanya dengan suara
lantang & keras, bahkan melalui secarik kertas pula kita bisa menuliskan
suara hati kita ke sana.
Entah sudah berapa ratus ribu bahkan jutaan
surat menumpuk di Istanaku, tapi tidak ada satu pun dari surat tersebut
mendapatkan balasan dari penghuni Istana yang berbadan tinggi & gagah.
Jangankan balasan dari isi surat kita dapat di balas, dibuka & dibaca pun
surat kita tidak pernah. Seakan surat & suara jeritan kita bagai sebuah
sampah yang kotor & bau busuk sehingga tidak ada satu pun penghuni Istana
yang mau memegangnya.
Seperti tukang Pos yang berpakaian rapi dengan
rambut kelimis basah, yang mau menerima surat dari kita semua setiap harinya
tapi tidak berani membuka surat tersebut sampai kapan pun. Inilah potret
negeriku yang kaya akan budaya,tradisi,suku & agama tapi miskin moral dari
segala lapisan. Tapi di satu sisi, inilah negeri terhebat & terbesar
yang semua masyarakat dikenal sebagai masyarakat yang murah senyum dari seluruh
turis yang pernah berkunjung ke Negeriku ini.
Kesimpulan
: Harapan
itu bukan untuk disampaikan tapi untuk dilaksanakan dengan tanggung, karena
dari situlah harapan akan tetap anda & membara dalam hati kita setiap
manusia.
kalau sudah begitu, apa namanya ya sob, dhzolim kah mereka ?
ReplyDeletekarena begitu banyak harapan yg tergantung. miris ^^
ga usah mengeluh
ReplyDeletemending keluarkan peluh
supaya keinginan dapat kita tempuh
walau tanpa bantuan penghuni istana yang angkuh...
Koreksi dikit kesimpulannya agak aneh tuh bang,
ReplyDeletekomen disini ya??mungkin dikesimpulannya, maksud mas andi itu tanggung jawab,,tp kelupaan nulis:)jadi kedengarannya aneh
Delete@Atma : Bukan itu,tapi jangan mengaharapkan sesuatu dari Istana atau hal yang tidak pasti,
Deletekarena yang akan mengubah hidup kita bukan harapan tapi keinganan & tindakan kita sendiri untuk mencapai harapan tsb
semoga ke depan nya ada tanggapan dari pihak2 terkait ya...
ReplyDeletetak usah patah semangat, terus aja ngirim surat, siapa tau terketuk hatipara penghuni istana utk membuka surat yg kebetulan surat kita, tiada yg tak mungkin Andy
ReplyDeletekalau begitu, ketuk aja pintu Tuhan, yang Maha Mengabulkan doa :)
ReplyDeletekalaupun belum terkabul, mungkin "ngetuk"nya kurang kenceng kali, hehe
setuju harapan utk dilaksanakan
ReplyDeletesmoga bisa cepat teratasi!
ReplyDeleteHarapan memang harus qt pupuk. Yg gak boleh itu putus harapan, karena itu berarti qt gak percaya dgn kekuatan doa dan kemahabesaran Tuhan :-)
ReplyDeleteyok rame" nulis surat :D
ReplyDeleteWaw, postingannya nyentil banget.. Keren... Mngkin surat2 yang masuk di kantor itu udah dibakar semua.. :D
ReplyDeletepantes aja om, skarang kantor pos fungsinya udah bukan buat kirim surat tapi buat bayar rekening listrik & telpon :p
ReplyDeleteya semoga harapa jangan tinggal harapan tapi harapan itu akan bisa terwujud dengan baik
ReplyDeleteitu amanat bukan, seharusnya dibaca dan dibalas
ReplyDeleteanalogi lain tentang indonesia? :))
ReplyDeletesedih ya baca postingan ini
ReplyDeletesependapat dgn komentarnya Lidya, surat itu amanah, jadi hrsnya dibaca juga dibalas
negeri yang kejujuran nya semakin mahal, saya berdo'a agar Tuhan tidak meninggalkan negeri ini....
ReplyDeleteJadi teringat postingan blog Fahd Jibran, surat untuk Tuan Presiden... yg dpt banyak skali apresiasi dr org2 di twitter dn fasbuk :)
ReplyDeletekayaknya lagi pada sibuk ntu ngitungin duit. . .. hehehhehehe
ReplyDeletekunjungan malem ahhhhh. . .. udah tidur belom yak . . .:)
Kalau sudah punya jabatan lupa sama yg memberi jabatan.
ReplyDeletesekarang mungkin ga sempet bacanya, maklum sibuk! Ntar..kalo beliau udah pensiun pasti dibaca! hehe..
ReplyDeletejadi surat"ny jadi hiasan aja ...
ReplyDelete={
mungkin yang nerima surat lagi sibuk nyukur jenggot #eeh...
ReplyDelete'mereka' sudah bebal mas sama kritikan2 dari rakyatnya... :(
Deleteane kurang tau gimana cara kerja 'mereka'
ReplyDeletedengan sudah banyaknya surat yang masuk
seharusnya mereka bisa menyaring semuanya
dan mencari solusi yang sepatutnya untuk kita
tapi apa daya... apakah kita harus terus menunggu?complain?
daripada itu, ayolah kita berusaha yang terbaik untuk diri kita dan orang lain
ketimbang menunggu dan mengeluh
nice share bro
btw disamping itu semua ane sangat suka desain blog bro
keep blogging
surat seperti itu seringnya emang ga sampai... :)
ReplyDeletesemoga saja sebelum surat2 itu tua dimakan zaman, dan tintanya sudah mulai mengabur, surat2 itu akan dibaca..
ReplyDeleteNice words :woww!! Semuaa didengar.. Sob..boleh nanya???baggaimana mengganti pswd kita yg lupa untuk blog, mklum saya gagap soal blog.tks.
ReplyDeleteyang nerima surat udah muai rabun membaca mungkin jadi gak dibaca2 hehe :P
ReplyDeletemending seperti iklan yang slogannya talk less do more.. jangan cuma bisa mengeluh tapi lakukan aja dulu yang kita mampu, lalu kita tularkan energi Do itu kepada orang2 disekeliling kita, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, mulai dari saat ini :)
ReplyDeleteHabis pagar emosi istananya begitu tinggi sih Mas Andy, jadi tak satu pesanpun yang sampai ke dalam. Kalaupun sampai sudah disortir sama koki hehehe...
ReplyDeletePak Pos adalah orang yang jujur. Bahkan sangat jujur. Tetapi ya itu tadi, meski surat sudah sampai ke istana, tapi tetap saja orang istana mengirimkan balik ke kantor pos, phew. . .
ReplyDeleteKunjungi blogku ya ^^
ReplyDeletemaaf baru berkunjung, kesulitan masuk kotak komennya
ReplyDeleteTidak semua dibalas? Atau sedikit saja? AH, kita tak pernah tahu ya ...
ReplyDeletejika surat tak terbalas, urat juga tak berimbas, mungkin doa bisa meluluhkan hati mereka yang mengeras.
ReplyDeletedibuka ato dibaca pun tidak, apalagi dibalas.. menyedihkan.. :(
ReplyDeletepertanyaannya adalah apakah surat2 itu beneran sampai ke istana nggak ya?
ReplyDeletegak usah ngirim surat, langsung turunkan saja presiden nya.
ReplyDeletepak presiden sibuk jadi ga punya waktu buka surat :D
ReplyDeletepak presiden sibuk bikin lagu :p
ReplyDeleteRI 1 hobi curhat sih
ReplyDeletedisamping berkeluh kesah....
ReplyDeleteseharusnya kita bisa saling berbuat positif,,minimal untuk diri sendiri....
:)
harapan dalah cita-cita, dengan usaha dan tanpa keluh kesah pasti semua harapan akan terlaksana.......
ReplyDeletesalam kenal sob...ijin ikuti blogmu
nice blog, aku mau belajar nih sama kamu,,, mantaapp :)
ReplyDeleteyah, semoga saja tidak selamanya negeri kita seperti ini,,
ReplyDeletesemoga seiring dengan regulasi kepemimpinan, oleh generasi mendatang, semakin bnyak timbul inovasi yang akan mengubah negeri kita..
Bagaimana pun kebiasaan buruk itu harus di ubah,
power ranger aja berubah terusss :D