Aku Generasi Terakhir







Sebuah ironi dengan tengah kebisingan & gemuruh suara diluar sana yang saling beradu kencang bagai sebuah perlombaan balap, yang tidak ada garis Finishnya. Ada seseorang yang diam disudut sempit nan sunyi yang tidak tersentuh oleh semua gemerlap keramaian, mereka adalah para penyandang cacat baik itu secara fisik maupun keterbelakangan mental.

Yang dari waktu ke waktu mereka bimbang akan kehidupan dimasa depannya, apakah menjadi lebih baik atau buruk ?  Inilah semua drama romansa bagi penyandang cacat di Indonesia bahkan diseluruh Dunia, yang terus berupaya mencari kehidupan yang lebih baik dari segala aspek kehidupan termasuk mencari pendamping hidup walau dengan segala cucuran keringat & air mata yang terus mengalir dari seluruh tubuh mereka.




Karena sudah bukan rahasia umum, kalau mereka sebagai penyadang cacat fisik & keterbelakangan mental sangat sulit atau bahkan tidak mungkin mendapatkan pasangan yang normal yang cantik & berbudi pekerti yang baik layaknya seorang puteri kerjaan yang anggun. Yang sering kita impikan sebagai manusia normal, yang tidak pernah berhenti berkhayal tinggi untuk mendapatkan semua harapan tersebut.

Tapi ketika mereka, tidak mampu bekerja diluar sana lalu apakah ada yang mau menikah dengan mereka ? Tentu jawabannya tidak, seolah olah mereka penyandang cacat adalah Generasi Terakhir dalam sebuah silsilah keluarga mereka. Yang tidak akan mempunyai keturunan sebagai calon penerus tongkat estafet semangat & mimpi mereka bisa berlanjut dari generasi ke generasi.

Kalau sudah seperti ini tidak ada yang bisa mereka salahkan atas nasib mereka ketika hidup di dunia. Saat ini & nanti, yang mereka selalu pikirkan adalah bagaimana membuat orang orang disekitar terus tersenyum ria walaupun terkadang mereka sendiri tidak mampu tersenyum ria & tidak tahu bagaimana rasanya tersenyum. Hal ini berbanding terbalik dengan kita semua yang normal yang mampu berbicara, berjalan, bekerja & tersenyum yang lebih suka berganti ganti pasangan dari satu tangkai bunga ke tangkai buang selanjutnya yang masih harum & mekar dari waktu ke waktu.

Kesimpulan : Walau kami Generasi Terakhir dalam tinta sejarah hidup ini, tapi kami adalah Generasi Pertama yang tidak pernah menyesal lahir ke dunia ini walau dengan kondisi fisik & mental seperti ini.













45 comments:

  1. saya pengen memfollow blognya mas andy tapi kok selalu gagal, kenapa ya?

    ReplyDelete
  2. @Risa : Lagi Underconstrution mba,sedikit lagi bisa tenang aja mba
    Ntar aku kabarin kalau udah bisa,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gua suka endingnya ..

      memang orang "cacat" sangat sulit untuk bisa bertahan kalo bukan memiliki mental baja ..
      namun Tuhan melihat semua perjuangan mereka dalam hidup ..
      maju terus kawan ..

      nice post brader

      Delete
    2. Hihihi aku juga gagal terus follow blog mas dari dulu :D

      Delete
  3. wah kadang aku merasa aku gak sempurna tetapi ada yg lebih gak sempurna lagi dari saya entah mengapa aku belum bisa mensyukuri kesempurnaan yang telah di berikan ALLAH SWT. semoga mulai detik ini saya bisa mensyukuri apa adanya diri ini

    ReplyDelete
  4. membaca tulisannmu berdenyut haru hatiku.... :)

    ReplyDelete
  5. sama kaya si anisayu berdenyut haru hehehe

    ReplyDelete
  6. sebuah renungan sob, dan kita harus lebih bersyukur atas apa yg kita miliki :D

    ReplyDelete
  7. selalu kagum dan salut setiap melihat saudara2 kita yang dgn segala adanya ttp mampu kreatif dan produktif..benar2 mereka sangat memberikan inpiratif...

    ReplyDelete
  8. semoga tuhan selalu memberikan perlindungan kepada sodara2 kita yang bernasib demikian

    ReplyDelete
  9. Tuhan pasti punya maksud dibalik setiap hal
    Tuhan punya maksud menciptakan mereka seperti apa adanya mereka
    salah satunya membuat kita yang bisa dikatakan 'tidak kekurangan' mengambil pelajaran dari 'kekurangan'nya mereka

    ReplyDelete
  10. dulu dhe pernah punya kakak yang diberikan keistimewaan oleh Allah, kakak yang udah seperti kakak dhe sendiri.. ramah, periang dan selalu saja semangat menjalani hidup meski dengan kondisi fisik yang berbeda dengan dhe.. hanya saja, peradangan otak yang dialaminya tahun lalu harus membuatnya pergi lebih dulu.. mereka, orang-orang spesial, selalu bisa jadi inspirasi untuk kita.. semangat mereka, ceria mereka, dan bagaimana mereka bisa melalui hidup mereka, itu adalah sebuah pelajaran berharga untuk kita atas rasa syukur.. hmm, maaf jadi sedikit curhat.. :)

    ReplyDelete
  11. Bagi saya orang cacat itu special, dan mereka justru jadi pengingat untuk kita senantiasa bersyukur.

    ReplyDelete
  12. kasihan, aku pernah nonton di TV ada dua orang penyandang cacat yang tidak bisa melihat menikah dan anak2 mereka sudah besar Alhamdulillah anak2 mereka semuanya normal ^^ semua bisa menjadi mungkin jika Allah sudah berkehendak :)

    ReplyDelete
  13. subhanalloh, mereka semua pasti mempunyai kelebihan yang tidak di miliki orang yang normal seperti kita...

    ReplyDelete
  14. tapi tidak semua orang cacat seperti itu terbelakang,masih ada juga kok yang mampu melakukan hal2 yang seperti orang normal lakukan pada umumnya...
    tetap berikan semangat untuk mereka:)

    ReplyDelete
  15. kekurangan itu bukan keinginan mereka , sudah seharusnya tidak dibeda-bedakan

    ReplyDelete
  16. salut deh, kata" di kalimat terakhir bikin terharu. Andai saja yang dilihat perusahaan tidak hanya fisik, :(

    ReplyDelete
  17. hmmmm...
    masalah fisik kadang membuat sensitif..
    :)

    ReplyDelete
  18. Mudah2an keterbatasan fisik dan mental tidak membatasi dalam berkarya dan memberikan manfaat.. postingannya selalu 'dalam' ya, nice post

    ReplyDelete
  19. dalam banget kak!
    membuka mata hati saya untuk tetap bersyukur..
    alhamdulillahh 'ala kulli hallin ☆L(´▽ `L )♪

    ReplyDelete
  20. Wah sedih gw bacanya, alhamdulillah kita terlahir normal. Harusnya itu kita syukuri. Mantap broo.. menyentuh bgt.. :)

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah, jadi membuka mata untuk bersyukur...
    :)

    ReplyDelete
  22. kesempurnaan hanyalah milik Allah,..kita sebagai manusia hanyalah mahluk yang sempurna dibanding mkhluk lain yg diciptakanNYA,.

    ReplyDelete
  23. Huhuhu, thanks untuk sharingnya...
    Aku punya sepupu yang agak 'berbeda', jadi kesentuh banget :|

    ReplyDelete
  24. Yang penting harus tetap optimis. Toh sekarang sudah banyak juga fasilitas-fasilitas yang disediakan untuk para penyandang cacat, misalnya sekolah (walaupun dengan biaya yang lebih mahal dari sekolah umumnya). Dan perlu diingat, Sekolah Luar Biasa itu bukan bertujuan untuk membedakan mereka dengan anak yang tidak cacat, melainkan untuk melatih mereka bagaiman bisa berinteraksi dengan orang normal, dengan cara senormal mungkin. :)

    ReplyDelete
  25. Semangat terus ya, bahkan menurut saya generasi-generasi seperti inilah yang patut diperhatikan. Karena semangatnya bisa melebihi dari orang normal kebanyakan :)

    ReplyDelete
  26. Kadang akupun selalu berfikir. Dari kekurangan mereka ada hal yang sangat membuat saya terpukau dan malu sendiri. Yakni, semangat hidupnya :)

    ReplyDelete
  27. orang cacat juga kalau di beri pendidikan sama dan ada kesempatan sebetulnya bisa bersaing dengan yang normal

    ReplyDelete
  28. ada beberapa orang istimewa yang aku kenal mempunyai istri/suami.. serta punya anak-anak.. Mudah2an mereka selalu mendapatkan berkah hidup yak :)

    ReplyDelete
  29. berkaca dari realitas sekarang, mereka2 adalah tanggung jawab siapa?

    ReplyDelete
  30. Sokongan dari keluarga yang paling utama.. Jangan pernah malu bisa salah satu dari mereka adalah bagian dari keluarga kita ^^

    ReplyDelete
  31. yg mau menikah dgn mereka umumnya sesama penyandang cacat juga. Tapi Allah SWT maha kuasa tuh, tak semua pasangan cacat melahirkan anak cacat juga. Saya pernah temui pasangan cacat yg melahirkan anak normal. Dan si anak jadi tumpuan orangtuanya..

    ReplyDelete
  32. Dan mereka, sebenarnya, orang yang sangat sabar dan mampu... di banding kita.. *sabar dan mampu menerima keadaan walaupun ngga diinginkan... *

    ReplyDelete
  33. Waduh, cacat fisik mestinya bukan alasan untuk tak meneruskan generasi berikutnya Mas Andy. Sudah banyak kok contoh-contoh mereka yg tak sempurna secara fisik punya keluarga, punya anak dan hidup bahagia..

    ReplyDelete
  34. Salut untuk mereka yang ikhlas menerima segala kekurangan .

    ReplyDelete
  35. jadi cacat musti iklas dan berjiwa besar, kecacatannya dapat menjadi penggugur dosa, jadi tetap semangat!

    ReplyDelete
  36. aku juga punya saudara yang demikian, dan dia adalah semangat keluargaku :)

    ReplyDelete
  37. mantap designnya, mantap isinya...jempol bangt deh buat blog ini..
    http://marhamaturridho.com

    ReplyDelete
  38. tulisannya bagus2, hanya saja templatenya tidak cocok untuk tulisan anda :D
    keep blogging

    kunjungi balik

    ReplyDelete
  39. wah,,, dalem bgt,, ini bisa membuat saya tidak bisa melupakan rasa syukur kpd Allah Subhana wa ta'ala

    ReplyDelete
  40. "inspiratif!
    terima kasiih sudah kembali diingatkan.. :))
    Keep Writiing.. :))"

    ReplyDelete

Komentar anda, secara tidak langsung. Merefleksikan kualitas diri anda yang sebenarnya.