Wanita Sejuta Kata




Tentu, semua orang pasti dan ingin lahir dari keluarga terpandang, bangun pagi dengan tenang hingga makan malam dengan sajian hotel berbintang. Tapi, tentunya juga, tidak mau mati dalam keadaan telanjang.


Eksitensi pernikahan usia dini, kian hari kian menjadi. Tak peduli dengan tetangga sendiri, kyai yang sudah bergelar haji atau pejabat berpangkat seperti bupati. Tetap saja, hasil akhirnya mengorbankan luka sesudah air mata, dari anak yang belum bisa di kategorikan dewasa.

Kemiskinan, pengangguran, kejahatan, ketidakadilan adalah sumber masalahnya. Dan ketika sudah terjadi, pernikahan di usia dini, tidak ada yang memberikan solusi pasti, tanpa perlu saling menghakimi. Meski, diluar sana, banyak yang pandai berargumentasi, kanan ataupun kiri.

Mungkin lebih tepatnya, guna saling menjatuhkan harga diri, atau justru jadi ajang unjuk eksistensi, seraya masih menjadi manusia yang memiliki akal serta budi pekerti. Perbedaan, perdebataan, dan pengakuan sudah banyak menelan korban. Yang ketika di jumlahkan , nominalnya bukan hanya puluhan, ratusan atau ribuan.

Ada sebab serta akibat menikah di usia dini, yang mungkin tidak semua orang tahu apalagi mau tahu. Mulai dari hutang budi, memang sengaja balas budi atau benar-benar membutuhkan sesuap nasi. Ketika sanak saudara serta kerabat sudah tak lagi peduli.

Menjual diri atau menggadaikan diri adalah solusi pasti, meski terkadang harus rela menuai caci ataupun maki. Memang hidup seperti ini terkadang nikmat, tapi mungkin juga lebih banyak muak. Terutama bagi mereka, yang tidur dengan buaya darat, buaya yang sebenernya sudah sekarat, dalam hitungan jam, sudah pasti masuk ruang gawat darurat.

Dan, bilamana hal tersebut benar terjadi, pasti langsung mati, dan langsung pula di kafani. Terlepas dari tanggung jawab negara, kita sebagai manusia juga harus peduli. Tentu, dari lingkungan dimana tempat kita berada, dan baru menyebar ke rumah tetangga.

Jangan hanya sibuk melemaskan jari, ereksi setiap pagi atau sibuk berorasi tiada henti, dengan mengataskan namakan hak asasi. Padahal, anak di rumah, sedang meringis serta menangis meminta bantuan. 

Tentu, untuk menyelesaikan pekerjaan dari sekolah, yang di bawa hingga ke rumah. Hari-hari akan segera berganti, namun status sebagai pasangan suami istri, tetaplah membekas di hati.

Meski itu berarti, harus berkelana ke masa lalu, dan bertarung di masa yang baru. Serba salah memang, tak beginilah hidup. Ketika kemunafikan dan kebaikan, menjadi satu, dalam simbol wacana penuh saksi bisu. 

Kesimpulan : Kadang kita harus memilih bukan karena kita menginginkan pilihan tersebut, tapi hanya karena pilihan tersebut, segalanya akan lebih baik. 

38 comments:

  1. memilih yang terbaik diantara pilihanpilihan yang sulit

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget, saya sering ngerasakannya. tapi pilihan yang sulit kan m,enunjukkan bahwa pilihan2 masih ada, dan di situlah anugerah sebenarnya. daripada kita hidup tanpa ada pilihan-pilihan

      Delete
  2. keren Mas, ini saya bisa merasakannya banget. dalam banget tulisannya

    ReplyDelete
  3. betul sekale.banyak pilihan yg lebih baik kok.

    ReplyDelete
  4. Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya

    ReplyDelete
  5. nikah di bawah umur demi harta, poligami yg bertendensi nafsu, ulah pejabat, ulah 'oknum' tokoh agama.. Ah, aku lebih memilih sepi saja.. sembari menikmati kopi, dan berfikir... seandainya wajah2 mereka disiram kopi sama gelasnya sekalian.. hmm, pasti mereka bilang "tidak takut noda"

    ReplyDelete
  6. banyak yang berlagak perduli sesama orang lain, tapi mengabaikan rumah tangganya sendiri.

    ReplyDelete
  7. aku malah pengen nikah muda.. eh bukan termasuk nikah dini ya?
    aku suka templatenya mas.. dark banget :))

    ReplyDelete
  8. memang hidup memiliki banyak pilihan
    pilih satu yg terbaik yang lain anggap godaan
    dan satu pililihan tersebut adalah kesempatan
    dan ga akan bisa ditukarkan
    pasti yakin mengambil keputusan
    dari sekian banyak pilihan yang tersajikan

    ReplyDelete
  9. Saya selalu memilih sesuatu yang seakan Alloh pilihkan. Memilih mebikah muda saat pekerjaan begitu saya dambakan. Tapi ternyata Alloh memberikan semua yang saya inginkan setelah menikah..

    pilihann begitulahh

    ReplyDelete
  10. Betul Mas Andy. Tidak semua pilihan yang kita ambil adalah yang terbaik. Banyak pertimbangan mengapa kita tidak selalu bisa melakukannya..

    ReplyDelete
  11. itu sebabnya wanita mesti punya harga diri, jangan mau ditindas, mesti jadi sosok yg kuat, ini bukan jaman siti nurbaya, nikah adalah hak privat. nikah dini tentu tak selamanya masalah kalo udah ada persiapan matang dari yg ingin ngelaksanainnya

    ReplyDelete
  12. Kunjungan pertama ke blog ini..

    Keren banget kalimat2 nya..

    Salam hangat gan..

    ReplyDelete
  13. apapu pilihannya harus selalu dijalankan :)

    ReplyDelete
  14. Hidup adalah pilihan, betul ya Mas? setiap langkah yang kita jejakkan, selalu dihadapkan dengan pilihan. Hanya kita yang tahu pilihan kita, dan hanya kita menjalaninya. Uhuk :D

    ReplyDelete
  15. setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Apapun itu yg penting mental dan fisik hrs siap

    ReplyDelete
  16. Mas ini kelebihannya bisa membuat rima yang benar benar hidup. Syarat pesan yang dalam. Saluut.

    ReplyDelete
  17. Manusia kan juga gak bakal tau akhirnya bagaimana kalo gak dijalani. Yang penting berdoa dan berusaha aja. Ada Allah yang ngatur bukan

    ReplyDelete
  18. saya sendiri malah tak menyukai hal jika harus memilih. tapi ya beginilah hidup, harus memilih bahkan untuk hal yang tak memerlukan pilihan.

    ReplyDelete
  19. Pilihan pasti berdasarkan suatu alasan yang kadang juga bisa saja dibuat-dibuat agar pilihan itu tercapai.

    mengenai pernikahan dini yang sudah semakin menjadi-jadi saya jadi menelisik kehidupan kaum muda jaman sekarang. kalo dulu saya sibuk belajar dan bagaimana caranya meningkatkan prestasi, kalo sekarang kebanyakan sibuk mengeksiskan diri ditempat yang tak seharusnya.

    nb: hayuk mas nonton liverpol aja :D

    ReplyDelete
  20. segala sesuatu terjadi kerna suatu alasan, mereka mugkin bahkan kita belajar mengikhlaskan apa yang sudah terjadi, namun apa mungkin itu jawabanya ?
    semua manusia pasti memiliki pilihan terbaik nya.
    hanya benar atau tidaknya pilihan mereka bakal mereka rasakan ketika mereka melalui prosesnya ..

    ReplyDelete
  21. Yup, kesimpulannya keren banget. Banyak orang yang hanya memiliki sedikit pilihan dalam hidup, ketika kita masih punya banyak pilihan yang baik, cara bersyukur yang paling bijak adalah memilih yg paling baik dan bertanggung jawab atas pilihan yang telah diambil.

    ReplyDelete
  22. menikah emg sebaiknya di usia yg teoat, pondasi harus matang dl..krn menikah adalah komitmen seumur hidup

    ReplyDelete
  23. saya suka penutupnya. tapi menurut saya, mungkin karena ga ada pilihan kali ya, kadang emang kita ga punya pilihan. jadinya terpaksa dehh.. hahahah, semoga saja tidak. :D

    ReplyDelete
  24. Hidup itu memang penuh dgn pilihan. Dan setiap pilihan ada konsekuensinya masing-masing. Tinggal pilih, mana konsekuensi yg siap kita tanggung.

    ReplyDelete
  25. pilihan yang terbaik ada di dalam diri kita sendiri

    ReplyDelete
  26. tak jarang KITA HARUS menerima pilihan yang sama sekali tdk kita inginkan, atau bahkan pilihan tersebut sama sekali kita tahu tdk baik..salah satu msalnya pernikahan dni ini. Org yg melihat srg dgn mudah membuat justfkasi tanpa melihat latar belakang kenapa sebuah keputusan kontroversial harus diambil oleh seseorang

    ReplyDelete
  27. sebagai perempuan, pilihan itu kadang datang menyerbu, mendesak bagai takdir..

    ReplyDelete
  28. tajam dan mendalam
    as usual. lovin it :)

    "tak ada pilihan" agaknya juga merupakan pilihan yang harus ditanggung resikonya, ya?

    ReplyDelete
  29. saya pernah menulis dg gaya seperti ini. namanya apa yaaa? :) memang agak sulit tapi kalau terbiasa maka pemilihan kata jadi mudah. sayangnya banyak yang tidak menyadarinya :p

    ah pilihan. hidup selalu berdampingan dengan pilihan, Saudara ^^

    ReplyDelete
  30. kata-kata yang sangat menyentuh itu dan kata-kata amatlah benar, dengan maraknya pernikahan dini sehingga menjadi tren dimana-mana...

    ReplyDelete
  31. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  32. Hai, Mas, apa kabar? Maaf baru kemari lagi.... Itu jug baru diingetin sama blogger lain... Hehehehe.... Dan seperti biasa, tulisannya dalam.. Keren.... Salah satu dari sekian blog yang punya ciri khas... ^^

    ReplyDelete
  33. bener banget keaimpulannya, walaupun kita tidak menginginkannya, kita harus memilih pilihan itu karena itulah yang terbaik untuk semia orang, bukan untuk kita..

    ReplyDelete
  34. Woow.. blog menarik dengan bahasan yang nyentil. Salam kenal, Mas Andy!

    ReplyDelete
  35. Wanita Sejuta Kata. Isinya mengganbarkan karakter wanita dengan berbagai gaya yang salah diasuh oleh pria penyantab hidangan malam. Akhirnya terurai dalam judul Wanita Sejuta Kata.

    ReplyDelete

Komentar anda, secara tidak langsung. Merefleksikan kualitas diri anda yang sebenarnya.