Kami Bukan Sampah Masyarakat
Banyak dari kita, yang seakan memberi predikat
Hitam secara langsung maupun tidak langsung kepada para pekerjaan “
Pekerja Seks Komersial " atau yang biasa dikenal dengan PSK
dikalangan masyarakat pada umumnya. Semua lapisan masyarakat seakan hanya bisa
menghakimi mereka secara membabi buta.
Tanpa pernah ada yang peduli dengan latar
belakang mengapa mereka menjadi seperti itu hingga kini. Dan dari dahulu
juga,kami seakan menjadi sampah masyarakat yang terpinggirkan dari keramaian
disekitarnya. Tak ada yang mau bersinggungan bahkan berteman dengan orang
seperti mereka, dan seakan mereka lebih hina dari pada binatang dijalan. Teman
mereka hanya dinginnya malam & gelapnya malam, yang selalu menemani mereka
disaat suka & duka bahkan ketika meninggal nanti.
Tak ada yang peduli dengan kondisi mereka
sekarang & nanti,tak ada yang bisa memberikan jalan tengah untuk
menyelesaikan masalah mereka,yang ada hanya gemuruh petir yang saling
bersambaran menuju kearah mereka. Jangan salahkan mereka,kalau pacar atau
bahkan suami anda pernah tidur dengan mereka selama ini karena bukan mereka
yang bisa memilih mana yang harus menemani mereka malam ini.
Melainkan pasangan anda sendiri, yang secara
nafsu binatang memilih wanita yang harus menemani mereka disaat malam tiba. Dari
dahulu hingga sekarang, sudah banyak ratusan ribu anak yang putus sekolah
terselamatkan secara perlahan dengan biaya dari ibu mereka menjadi penjajah
malam. Sudah banyak ratusan ribu, pedagang yang mencari penghasilan utama dari
para para pengunjung psk.
Tapi tidak banyak, orang yang mau peduli tentang
kehidupan mereka selama ini. Dan jangan salahkan mereka,kalau mereka bekerja
sebagai “ Penjaja Seks Komersial “ karena tidak ada manusia didunia
ini yang mau memilih mendapatkan pekerjaan tersebut.
Kesimpulan : Lebih baik mati berusaha,
dibanding mati jadi benalu.
pembahasannya,,,
ReplyDeletejd ingat novel sang mucikari....
bingung juga,,mereka nggak bisa disalahkan begitu saja~sindiran buat tukang korup diatas sana
Aku juga bingung. *ikutikut Mbak Jiah*
ReplyDeleteikutan bingung sama yang diatas.. >,<
ReplyDeletesedih dan kasihan..kenapa harus memilih pekerjaan seperti itu :(
menurut buku yg pernah ku baca, PSK di luar lebih mapan hidupnya. bahkan hal itu benar2 dianggap sebagai suatu profesi. bukan berarti mendukung jugak, tapi yg terjadi disini, semuanya nanggung. kalo gak boleh, gak boleh sekalian.
ReplyDeletekalo boleh, ya hormatilah mereka.
@armae : kalau diluar negeri mungkin bisa terjadi,tapi kalau di Indonesia kaya 1 - 1000 deh soalnya menjadi PSK di Indonesia rata2 menjadi pelapiasan dari kebutuhan ekonomi yang kian hari kian susah dijangkau oleh kalangan menengah kebawah seperti mereka
ReplyDeletebeneeeer..!! mereka bukan kaum terhina Gan..
ReplyDeleteMereka pantas mendapat kesejahteraan dan pandangan masyarakat yang sama dengan wanita lainnya
kalau dirusuh memilih saya yakin mereka lebih ingin bekerja secara layak seperti kebanyakan orang, tapi itulah, lagi-lagi peran pemerintah yang acuh lebih mementingkan perut sendiri dari pada warganya terutama yg berekonomi di bawah rata-rata. :)
ReplyDeletekalo disuruh memilih pasti pilih yg serba baik dan tak ada yg mau jadi PSK tapi tergantung jg keimanan masing2... :)
ReplyDeletebiasanya yg melatarbelakangi mereka terjun ke dunia gelap lebih di karenakan masalah ekonomi, tidak ada orang pintar sekolah di luar negri terus ujug2 jadi pekerja seks komersial. kalau sudah kaya gini siapa pula yg harus bertanggung jawab?
ReplyDeleteKita gak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya, bagaimanapun juga pasti semua itu ada sebabnya.
ReplyDeleteBerasa bersih banget ya kalo kita menjudge mereka yang buruk2.
hmm, gimana ya,, satu sisi itu profesi untuk mencari nafkah di sisi yg lain tapi profesi yg menjurus maksiat,, ,, seharusnya pemerintah nih yg hrs bijak mmemberi lapangan pekerjaan yg halal
ReplyDeletekalo saya sih semoga pekerjaan itu dapat berkurang, karena mencari makan itu juga gak harus menjual diri. bukan menghina pekerjaan mereka, tapi masih banyak pekerjaan yang layak, seharusnya jika berfikir lebih jernih makan sehari itu menurut saya gak lebih dari 20ribu, dan kebutuhan sehari2 pun tidak harus mengeluarkan uang banyak terkecuali memang dr awalnya dia membutuhkan uang trsebut untuk kprluan penting. dan perkerjaan yang membutuhkan sesuap nasi pun masih banyak, tapi kebanyakan psk awalnya tergiur oleh mudahnya kerja seperti itu berharap kemewahan yg didapat dgn mudah, dan bisa jd terbawa arus dr lingkungan ada jg yg tertipu oleh orang lain. entahlah saya juga bingung jika membahas hal ini.
ReplyDeleteMmmmm, no komen lah kalo udah ngomongin PSK. Yang jelas pekerjaannya memang haram kan. Tapi pemerintah pun ga ada program seh untuk melakukan pembinaan terhadap mereka, supaya bisa lepas dari pekerjaan haram tersebut
ReplyDeleteBtw salam kenal yaaaa :-)
Yg jadi masalah.... ada yg membutuhkan mereka sich. Jadi ga bisa menyalahkan salah satu pihak. Tapi yg jelas, ada sisi baik dan buruknya :)
ReplyDeleteSecara personal, saya turut prihatin dengan mereka. dilema sosial yg tidak hanya sebagai tanggung jawab pemerintah, namun semua elemen masyarakat. Diakui atau tidak, keberadaan mereka juga merupakan/hasil hukum demand and order...
ReplyDelete@herry : 20rb buat makan sehari,trus buat jajan anak ? buat bayar kontrakan ? buat bayar listrik ? buat bayar spp anak disekolah ?
ReplyDeleteorang kita aja yang kerja dikantoran,gaji 2-3jt aja masih kurang,padahal belum menikah
apa lagi mereka yang punya tanggungan selama ini
pekerjaan itu akan berkurang,jika kesejahteraan manusia lebih baik & dari pihak kita juga kagak memakai jasa mereka
Yang jelas,saya lebih respek para PSK dibandingkan koruptor.
ReplyDeleteSalam persahablogan,
;-)
@wkf2010
Aku temukan kontradiksi dalam pemikiranmu.
ReplyDeletehmmm... klo menurut akyu hidup itu pilihan, tapi buat yang beriman pasti memilih yang diridhoi ALLAH.... banyak orang yang tidak mampu, ekonominya terpuruk tapi dia tetap menjaga harga dirinya untuk tidak meminta-minta atau melacurkan diri.....
ReplyDeletemudah-mudahan mereka tobat, banyak loh yg jadi psk krn terpaksa
ReplyDeletekasian jg sih PSK kadang beberapa dari mereka jadi PSK karena terpaksa demi menyambung hidup
ReplyDeletetp sebenarnya kalo mereka mau lebih bersabar dan iman tinggi masih banyak perkerjaan halal lainnya ^___^
Tetap saja menjadi dan pekerjaan PSK tidak dapat dibenarkan. Selain merusak diri sendiri juga merusak masyarakat.
ReplyDeletePembelaan thd mereka malah takutnya menjadi pembenar utk terus melakukan pekerjaan tsb dan menjadi pemakluman bagi ABG utk melatjur.
PSK = sampah masyarakat?
Iya.
@21inchis : memang pekerjaan mereka tidak dapat dibenarkan pada dasarnya,tapi jangan lihat satu sisa saja dalam memandang mereka
ReplyDeletesaya lebih prefer dengan mereka dibanding pabrik rokok yang membunuh jutaan manusia setiap tahunnya,saya lebih prefer pada mereka dibanding PNS Muda yang rekening gendut,saya lebih prefer mereka karena ratusan bahkan ribuan orang yang terselamatkan ekonominya gara2 keberadaan mereka
kalau masalah merusak masyarakat saya pikir tidak,karena pada dasarnya mereka hanya menyediakan jasa kepada yang membutuhkan,dan ketika jasa mereka tidak dibutuhkan tentu mereka tidak akan menjadi PSK lagi,
saya bukan membela para PSK,tapi saya mencoba untuk mengerti tentang mereka
faktor keekonomian lagi nii..
ReplyDeletepemerintah slayaknya tanggap trhadap masalah ini..
kasih mata pencaharian yang halal n thoyib.
gthu lho///
sampah masyarakat itu termasuk para koruptor yang nggak tahu malu itu termasuk yang pantas disebut koruptor, sayangnya hukumannya nggak tegas, jadi malah bertambah jumlahnya dr tahun ke tahun
ReplyDeletesebetulnya mereka bisa bertaubat, Allah pasti akan menerima, masyarakat menghakimi nya dengan menyebut samapah,,, biasa memang kalau hukuman masyarakat selalu lebih berat dari hum Allah
ReplyDeleteDi agama manapun PSK tdk dibenarkan, kalo pabrik rokok mungkin masih abu-abu, PNS berrekening gendut masih perlu diteliti lebih dalam lagi.
ReplyDeleteDari pekerjaan yg tidak benar hasil yg adapun juga menjadi tidak membawa keberkahan.
Apa mungkin menanam dgn bibit yg tidak baik, terus kita mengharapkan buah yg baik?
Apa memang tidak ada pekerjaan lain lagi?
Atau jangan-jangan karena mereka keenakan aja mencari duit dgn cara gampang seperti itu.
kita juga ga bisa menyalahkan jalan hidup mereka
ReplyDeletekalo ga setuju jangan cuma menghujat dong
bantu urusan perutnya dulu baru ungsiin mereka dari sana..
@21inchs : Aku saranin kalau mau tahu lebih dalam tentang mereka mending terjun langsung,soalnya kalau teori beda sama praktek'a
ReplyDeletePabrik rokok kok masih abu-abu ? bunuh jutaan manusia tiap tahun aja masih abu-abu ( bingung ),trus pns muda kok masih perlu diteliti lebih dalam,toh dah banyak duit rakyat yang dimakan mereka
Inilah pandangan masyarakat yang selalu menyudutkan para PSK,tanpa pernah mau peduli atau terjun langsung dalam kehidupan seperti itu
Tidak ada manusia atau bahkan tuna wisma yang mau jadi PSK,pilihan cuma 2 sebenarnya mau mati kelaparan atau mati tapi berbuat terlebih dahulu walaupun dengan cara yang tidak diperbolehkan
Pekerjaan baik juga kebanyakan kagak berkah,toh sebaik2 pekerjaan anda sekarang & nanti adalah yang berguna buat anda sendiri & orang disekitar anda
Pekerjaan memang masih banyak,tapi menerima mereka menjadi tenaga karyawan kaya sangat amat minim
Bicara mengenai uang, pekerjaan, dan hal2 lain seputar itu menjadi teramat sensitif ketika diperdengarkan sekaligus diperbincangkan. Mereka tidak sepenuhnya salah, karena nyatanya memang banyak sekali tuntutan hidup yang menumpang tindihkan kehidupan mereka. Namun tindakan tsb pun tidak bisa dibilang benar. Di sinilah peran diri mereka sendiri dan semua pihak untuk saling memberi solusi dan pertolongan dibutuhkan. Saya enggak tahu langkah konkret apa yang dapat dengan efektif ditempuh, tapi saya berdoa semoga teman2 diluar sana selalu dilindungi Sang Maha Esa :-)
ReplyDeletekalaulah bisa memilih.. mereka juga tak mau pekerjaan seperti ini..
ReplyDeletetapi ada juga loh yg malah memilih pekerjaan tersebut karena memang uangnya banyak...
dan mungkin yang seperti itu yang rendah.. sama seperti anggota dewan buncit yang korup.. mereka mau jadi anggota dewan karean uangnya banyak.. sama seperti PSK. mau jadi PSK karena uangnya banyak..
ane rasa jujur ane memandang hina pekerjaan itu begitu juga orangnya....
ReplyDeleteterlepas apapun alasanya... karena di tempat saya banyak wanita yang bekerja lebih keras dan menerima uang lebih sedikit dari mereka.
well... ane bukanya sok suci ya. tapi jika ingin dihargai. hargai sendiri dirinya sendiri.
itu pekerjaan kotor. pekerjaan hina. kenapa masih begitu.
jangan hanya karena sesuap nasi kita menggadaikan keimanan dan harga diri
lalu apa bedanya dengan koruptor dll
thankz for waktu nya mas arshavin
Memang masyarakat juga ikut serta 'menyebabkan' mereka bekerja menjadi PSK.
ReplyDeleteNilai kepedulian thd sesama semakin luntur, kebutuhan pemenuhan kebutuhan yg semakin tinggi, keimanan yg semakin tipis.
Semuanya menjadi lingkaran yg saling bertautan.
Saya suka dgn quote-nya Yecruzsulla yg ini:
jangan hanya karena sesuap nasi kita menggadaikan keimanan dan harga diri
@Yecruzsulla : manusia didunia ini kagak ada yang hina menurut saya,yang membuat mereka hina karena predikat dari masyarakat
ReplyDeletejangan gadaikan keimanan demi sesuap nasi saya sangat setuju,tapi bagaimana anda bisa berkata seperti itu dengan bijak jika anda sekarang atau nanti berada diposisi mereka ?
karena demi sesuap nasi anak mereka bahkan terus hidup & mendapatkan pendidikan demi mengejar sebuah cita - cita yang sering diremehkan oleh orang lain
jangan hanya bisa menghina mereka dengan segala ucapan kasar,tapi bantu mereka dengan jalan tengan yang menyelesaikan masalah mereka ini
karena anda bisa menghina mereka,tapi anda semua tidak bisa memberikan solusi terhadap kehidupan mereka sekarang & nanti jika meninggalkan pekerjaan tsb
mereka juga manusia,, apapun yg mereka lakukan untuk memenuhi kehidupan mereka,, :)
ReplyDeleteselalu ada dua sisi, begitu juga pemikiran dan cara pandang thdp Pekerja Seks Komersial ini.
ReplyDeletepembahasan yang menarik, dan semestinya memacu otak2 kita mencari solusi.
ReplyDeletemnurut saya, menjadi PSK adalah sebuah pilihan, namun bukan menjadi satu2nya pilihan untuk mnyambung kehidupan.
dari sudut pandang agama(saya rasa semua agama),jelas2 melarang tentang perzinahan. dosa nya pun jelas.
dari sudut pandang kesehatan,sudah banyk informasi yang kita dapatkan ttng bahaya penyakit2 yang kemungkinan akan di derita. salah 1nya AIDS.
dan dari sudut pandang masyarakat, tentu saja juga akan mendapat ganjaran. terkait dari kedua poin diatas, dan mungkin saja ada anggapan lainnya.
terlepas dari itu semua, mereka tetap manusia yang harus diberikan hak-haknya. namun 1 hal yang harus kita yakini, bahwa Tuhan mencintai hambaNya yang mau bersabar dan berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal.
*maaf jadi panjang gini komennya* haha
Mereka pun manusia. Yang bekerja keras demi kelangsungan hidupnya. Mungkin mereka salah, tapi inilah jalan hidup mereka. Toh tiada seorangpun manusia didunia ini yang mau dengan sukarela menjadi PSK! Kebanyakan PSK di Indonesia adalah korban ekonomi. Dan beberapa malah dijual sedari kecil dan berakhir menjadi PSK!
ReplyDeleteSalahkah mereka?
Saya rasa tidak.
Sampah masyarakatkah mereka? Tentu saja tidak! Merek kerja loh ya, pekerjaan dibidang jasa.
Berdosakah mereka? Hanya Tuhan yang tahu. Kalian manusia2 yang lain tak punyah hak mengatakan seorang manusia lainnya berdosa! anda bukan Tuhan sobat.
Bahkan disuatu kisah, nabi Muhammad saw pernah menunjuk seorang pelacur sebagai orang yg akan masuk surga hanya karena ia dengan tulus memberi minum kepada seekor anjing.
Lebih baik sebelum mencap seseorang benar atau salah, mari kita bercermin dahulu.
@andy... well mungkin karena di lingkungan saya ,banyak wanita yang bekerja lebih keras dan mendapat kan penghasilan lebih sedikit...
ReplyDeleteso kalo ada langkah kongret dari saya...pasti saya lebih prefer ke kartini kartini ini... daripada mereka yang psk... imho
bukan saya gag mau bantu lho...kan dah ada orang2 seperti bung andy yang berdedikasi.
so... psk... hem tetap sesuatu yang hina di mata saya.
saya hanya bisa bantu doa saja semoga mereka menemukan pintu rizki yang lebih baik.
wew.. keren gan... jadi pengen blajar sama blogger exxpert nih
ReplyDeleteSetuju sob sama peryataan mu itu. Mereka bukan sampah! B))
ReplyDeleteyaa gimana yah, kasian juga mereka, tapi mereka banyak dihujat.. hmm..
ReplyDeletengga berani dan ngga bisa komen apa2 soal hal ini :)
mreka hanya menilai dari sebelah mata aja,,padahal sebenranya kadang2 profesi yg mereka geluti sebagai PSK belim tentu keinginan mreka,,tuntutan ekonomi,kluarga, atau bahkan karena pemerintah ga bisa sediain lapangan pekerjaan yg jauhhh lebih mementingan ego n kepentingan mreka sendiri demi gengsi dan jabatan,,,,mreka sama kaya kita ,tetep punya hak dan kewajiban yg sama pula,posisi yg sama juga,,sebagai hamba Tuhan yg membutuhkan ketenagan hati nurani dan jasmani juga
ReplyDeletePSK itu profesi kan? Halal haram urusan agama, dan yang kebanyakan terjadi bahwa pembuat hukum pun terkadang ikut bersama mereka.
ReplyDeletesaya pernah baca buku judulnya Tuhan tiri
ReplyDeletebagus loh
membuat saya paling tidak lebih memahami dunia dari cara pandang psk
aduh PSK bukan profesi
sekedar koreksi
PSK itu pekerjaan
Berbicara mengenai PSK, memang kebanyakan kita hanya memberikan label negatif tanpa mau ikut peduli apa yang mereka rasakan...Jika disuruh memilih mereka juga pasti akan tidak memilih menjerumuskan diri ke dalam dosa setiap malam bahkan setiap jam nya#BTW apa aksi kita ni mas??? :)
ReplyDeleteYang dia tahu hanyalah "menyambung nyawa".
ReplyDeletehmmm.............
ReplyDeleteketika kita melihat sisi baiknya apakah yg buruk akan menjadi baik....??
:P
Maaf, tapi sesuatu yg sudah diharamkan oleh Allah SWT adalah haram...no debatable about that...kalau para psk itu mau cari uang halal pasti bisa. contohnya: jualan jamu, gado-gado,yg modalnya dikit. saya banyak nemu ibu-ibu yg dorong gerobak jualan cari uang halal walaupun dikit hasilnya. mereka cari uang halal. Para psk itu cari uang secara cepat dan tidak halal... intinya adalah soal pilihan hidup...tiap pilihan ada resikonya, resiko pilihan ditanggung masing-masing, tapi orang yg membuat pilihan yg buruk akan membagi resikonya pada orang lain yg tidak bersalah. Sudah banyak terbukti di masyarakat... dan saya tidak akan membela yg membuat pilihan yg buruk...
ReplyDelete