Balada Menjadi Ibu RT
Tak banyak dari kaum perempuan, yang ingin
mendambakan atau bahkan bercita – cita menjadi seorang Ibu RT dilingkungan
sekarang & nanti. Karena menjadi seorang Ibu RT, tidak ada dalam kamus
sejarah pekerjaan yang mempunyai prospek tinggi seperti kerja kantoran
atau wirausaha sekalipun yang memicu mereka menginginkan pekerjaan
tersebut.
Karena tak ada yang bisa dibanggakan dari
prosfesi tersebut, sekaligus menjadi beban kedua setelah memikul beban menjadi
ibu rumah tangga dikeluarga mereka masing – masing. Selain itu menjadi Ibu
RT, juga tidak mendapatkan gaji atau fasilitas apa pun selama menjabat alias
menang repot dari pada mendapatkan pemasukan secara materi.
Tapi menjadi Ibu RT, memiliki keseruan yang
tidak bisa dibeli oleh sejumlah uang apa pun didunia yaitu ketika mereka bisa
membuat lingkungan mereka menjadi tenang & damai itu adalah kebahagian
tersendiri bagi mereka yang paling di idam – idamkan. Karena itulah cermin
keberhasilan mereka,mengelolah Sumber Daya Manusia dilingkungan
menjadi manusia yang tertata baik itu secara jasmani & rohani dengan
berbagai cara & upaya.
Salah satunya,dengan peran serta Ibu RT dalam
melakukan penyuluhan pendekatan terhadap segala keluh kesah
masyarakatnya. Mungkin tak banyak dari kita semua yang tahu bahkan mau
tahu,tentang perjuangan mereka mencerdaskan lingkungannya sekarang & nanti
tanpa melihat kisah hidup mereka dibalik kegigihan selama ini. Karena sesusah
atau sesulit apa pun, masalah yang mereka hadapi didalam keluarga tidak akan
mereka tunjukan dihadapan publik supaya bisa menjadi contoh teladan yang
bisa ditiru dilingkungannya.
Dan mereka adalah kunci atau gerbang utama yang
menentukan moral masyarakat dilingkungannya kedepan, karena merekalah yang
dekat kepada masyarakatnya bukan pemerintah atau DPR.
Kesimpulan
: Menjadi
Ibu RT adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk membuat hidup kita
terasa kaya & mempunyai arti.
bukankah jika dilihat dari sisi agama, Justru Ibu RT yang memiliki tabungan pahal yang besar. dan dalam sisi masyarakat ibu RT adalah motor dalam keluarga, tidak hanya sebagai ibu biasa beliau juga mampu memberi dorongan dan memotivasi seluruh anggota didalamnya
ReplyDeletedulu Mama pernah jadi ibu RT (dan Papa jadi pak RTnya pastinya). satu hal yang paling terasa, adalah jadinya mendadak terkenal dikampung.
ReplyDeleteMamaku mendadak jadi artisss :p
betul itu gan, karena sebagai ibu RT banyak tanggung jawabX yg harus di penuhi untuk melayani masyarakat
ReplyDeleteya setiap orang memiliki pilihan hidup. ada yg memang ingin menjadi ibu Rt, ada yg wanita karir. semua itu baik adanya. tinggal kita bisa tidak menikmati pilihan kita
ReplyDeleteDan mereka adalah kunci atau gerbang utama yang menentukan moral masyarakat dilingkungannya kedepan,karena merekalah yang dekat kepada masyarakatnya bukan pemerintah atau DPR.
ReplyDeleteSetuju banget Mba
masyaALLAH
ReplyDeleteibu RT tadinya kupikir ibu rumah tangga di keluarga ternyata di masyarakat yaa~
kan memang memperbaiki moral bangsa dari hal-hal kecil dan mendasar :D Subhanallah..!
selamat buat berjuang buat para ibu RT di Indonesiaa..:)
ReplyDeleteNay cite2nye jadi ibu rumah tangga aza dan jadi istri yang solehah,,*__*
Aku suka jadi IRT ;)
ReplyDeletesiapa bilang ga pengen? saya seorang pekerja, tp sampai sekarang saya merindukan untuk jadi IRT... (cuma keluarga dan suami minta saya mempertimbangkan masak2 keputusan saya bila mau pure 100% IRT :( )
ReplyDeleteaku sekarang lagi sangat menikmati cita citaku dulu sebelum menikah yaitu menjadi ibu rumah tangga, suka sekali dan Alhamdulilah sampai sekarang aku masih diberi kesempatan untuk terus menikmatinya :D
ReplyDeletetapi kayaknya susah yah buat nyari istri yang mau jadi IRT. hehhee
ReplyDeletebu RT selalu modis...
ReplyDelete:P
Kalau Ibu RT yang Ibu Rumah Tangga sih, justru jadi cita-cita aku sejak dulu, lho. Soalnya mama dulu ibu RT dan berasa banget betapa menyenangkannya ada mama yang selalu siap di rumah. Sayangnya zaman sekarang kayaknya nggak mungkin jadi ibu RT full, mesti kerja, at least punya bisnis sendiri ^___^
ReplyDeleteNah, kalau ibu RT yang ketua RT maksudnya, kan? Nggak mau, ah. Pasti dikomplain sana-sini sama warga, hehehe..
tapi kalau sekarang sepertinya ada yang namanya uang stimulan untuk para pengurus RT dan RW, jadi perjuangan mereka yang dulunya pakai kocek sendiri sekarang sudah bisa di optimalkan, Ayo semangat para ibu RT indonesia ;)
ReplyDeletejadi Bu RT ato Pak RT emang gapernah masukdaftar cita2 yah hahahaha,,,tp satu hal ga bisa semua warga loh bisa jd RT/ibu RT,,btuh kepercayaan yg tinggi n mencolok di lingkungan sekitar hihihihi
ReplyDeleteaku sependapat tuh dengan Green Kloperer, bhw ga semua warga lho mampu menjalankan fungsi ini... Jadi menurutku, menjadi Ibu atau Bapak RT tuh pekerjaan yang sungguh mulia lho, walau mungkin bukan cita-cita awal seseorang. Namun terkadang, kehidupan menyajikan pekerjaan lain yang jauh dari apa yang kita cita-citakan. Begitulah kehidupan kan?
ReplyDeletepostingan yang sungguh menarik bro, keep posting ya...
kalo aku jadi ibu RT senang hati bisa kumpul dg ibu ibu ngomongin masak memasak hehehe :)
ReplyDeletemantap sob... hadir kembali di blog anda... hadir dengan membawa perdamaian... maaf baru hadir... :)
ReplyDeletewah klo mbak aisayu jadi ibu RT --"
ReplyDeletetiap minggu kayagna ada omba masak nie --"
sob, ijin follow yaa. dtunggu follbackna :)
aku ibu RT loh :)
ReplyDeletekomen lagi ya :) aku selalu ketinggalan postingannya nih karena blognya gak bisa aku masukkan ke bloglist aku, kenapa ya?
ReplyDeletejangan sampai ibuku jadi ibu RT, kasian. dia udah terlalu repot sama rumah tangga dan kerjaan.
ReplyDeleteSaya ingin menjadi Ibu dan Istri yang paripurna buat anak-anak dan suami saya, iiihhiiiir... :D
ReplyDeletejd ibu RT itu repot, ribet, mumet.. apalagi klo ada warga yg ga puas, mlh jd omongan deh.. duuh kasian amat ya.. dah repot mlh dicela..
ReplyDeleteGaK pernah jadi Ibu RT gue, tapi pastinya repot dah.. selain harus ngurus warga juga harus ngurus Pak RT.. :D
ReplyDeletepada2 salah duga komen diatas, padahal maksudnya IBU RT (Rukun Tetangga) :D
ReplyDeletebanyak repotnya ya klo jd bu RT hehehehehehe.......
ReplyDeleteSalam persahabatan selalu dr MENONE
ahahah...aku pikir ibu rumah tangga..taunya.. :D
ReplyDeleteaku malah bercita2 jadi ibu RT lho..
Sebentuk pengabdian yang mulia dari seorang ibu RT untuk membentuk moral masyarakat yang beradab, keren sekali, salut :)
ReplyDeletelam kenal mba, oh ya twitter yg tadi mba mention @aniRingo difollow dong mba nanti saya folbek ya
ini maksudnya Ibu RT (Rukun Tetangga) ya?
ReplyDeleteKalopun nggak mau, tp suaminya diangkat jadi Bapak RT, bisa apa?
Mulia, apapun embel2 dibelakang dari kata Ibu, tetep mulia mba :D
ReplyDeletekalo saya cuma pengen jadi Ibu RT di keluarga saja mas.. hahahahaha :D
ReplyDeletejangan salah....jd RT sekarang ada gajinya loch...meskipun ngga begitu besar tp lumayanlah krna bayarnya dirapel 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali...lumayan kan....krna adikku kan jd bendahara RT...jd kalo uang gaji turun lumayan bs utk makan2 hehehe.....
ReplyDeleteJadi bingung nih, ibu RT, RT (ReTweet) yaah, kan sekrng banyak ibu2 yang suka nge-RT nih :D
ReplyDeletega ada penjelasan'a di atas apa RT (Rukun Tetangga/Rumah Tangga atau ReTweet) :D
@Izal Ajah : Ibu RT masa kagak tahu ? Ibu RT = Rukun Tetangga kali makanya dibaca coba dengan seksama tulisan'a
ReplyDeleteblognya bermanfaat :) good job deh
ReplyDelete