Istana Ku Seperti Kantor Pos


Diluar sana banyak sekali suara kebisingan manusia & kendaraan yang saling beradu keras untuk menarik perhatiaan seluruh penghuni Istana setiap detiknya. Tapi entah kenapa tidak ada penghuni Istana, yang mau peduli dengan suara sumbang & false dari mereka semua yang berkucuran air mata & keringat.

Walaupun begitu, rakyat dinegeri ini tidak pernah padam & berhenti untuk selalu & selalu menyampaikan keluh kesah ke Istana mereka. Dari mulai orang dewasa sampai anak TK, selalu diajarkan menyampaikan suara hatinya kesana dari waktu ke waktu. Tidak hanya dengan suara lantang & keras, bahkan melalui secarik kertas pula kita bisa menuliskan suara hati kita ke sana.

Entah sudah berapa ratus ribu bahkan jutaan surat menumpuk di Istanaku, tapi tidak ada satu pun dari surat tersebut mendapatkan balasan dari penghuni Istana yang berbadan tinggi & gagah. Jangankan balasan dari isi surat kita dapat di balas, dibuka & dibaca pun surat kita tidak pernah. Seakan surat & suara jeritan kita bagai sebuah sampah yang kotor & bau busuk sehingga tidak ada satu pun penghuni Istana yang mau memegangnya.

Seperti tukang Pos yang berpakaian rapi dengan rambut kelimis basah, yang mau menerima surat dari kita semua setiap harinya tapi tidak berani membuka surat tersebut sampai kapan pun. Inilah potret negeriku yang kaya akan budaya,tradisi,suku & agama tapi miskin moral dari segala lapisan. Tapi di satu sisi, inilah negeri terhebat & terbesar yang semua masyarakat dikenal sebagai masyarakat yang murah senyum dari seluruh turis yang pernah berkunjung ke Negeriku ini.

Kesimpulan : Harapan itu bukan untuk disampaikan tapi untuk dilaksanakan dengan tanggung, karena dari situlah harapan akan tetap anda & membara dalam hati kita setiap manusia.




48 comments:

  1. kalau sudah begitu, apa namanya ya sob, dhzolim kah mereka ?
    karena begitu banyak harapan yg tergantung. miris ^^

    ReplyDelete
  2. ga usah mengeluh
    mending keluarkan peluh
    supaya keinginan dapat kita tempuh
    walau tanpa bantuan penghuni istana yang angkuh...

    ReplyDelete
  3. Koreksi dikit kesimpulannya agak aneh tuh bang,

    ReplyDelete
    Replies
    1. komen disini ya??mungkin dikesimpulannya, maksud mas andi itu tanggung jawab,,tp kelupaan nulis:)jadi kedengarannya aneh

      Delete
    2. @Atma : Bukan itu,tapi jangan mengaharapkan sesuatu dari Istana atau hal yang tidak pasti,
      karena yang akan mengubah hidup kita bukan harapan tapi keinganan & tindakan kita sendiri untuk mencapai harapan tsb

      Delete
  4. semoga ke depan nya ada tanggapan dari pihak2 terkait ya...

    ReplyDelete
  5. tak usah patah semangat, terus aja ngirim surat, siapa tau terketuk hatipara penghuni istana utk membuka surat yg kebetulan surat kita, tiada yg tak mungkin Andy

    ReplyDelete
  6. kalau begitu, ketuk aja pintu Tuhan, yang Maha Mengabulkan doa :)
    kalaupun belum terkabul, mungkin "ngetuk"nya kurang kenceng kali, hehe

    ReplyDelete
  7. setuju harapan utk dilaksanakan

    ReplyDelete
  8. Harapan memang harus qt pupuk. Yg gak boleh itu putus harapan, karena itu berarti qt gak percaya dgn kekuatan doa dan kemahabesaran Tuhan :-)

    ReplyDelete
  9. Waw, postingannya nyentil banget.. Keren... Mngkin surat2 yang masuk di kantor itu udah dibakar semua.. :D

    ReplyDelete
  10. pantes aja om, skarang kantor pos fungsinya udah bukan buat kirim surat tapi buat bayar rekening listrik & telpon :p

    ReplyDelete
  11. ya semoga harapa jangan tinggal harapan tapi harapan itu akan bisa terwujud dengan baik

    ReplyDelete
  12. itu amanat bukan, seharusnya dibaca dan dibalas

    ReplyDelete
  13. analogi lain tentang indonesia? :))

    ReplyDelete
  14. sedih ya baca postingan ini
    sependapat dgn komentarnya Lidya, surat itu amanah, jadi hrsnya dibaca juga dibalas

    ReplyDelete
  15. negeri yang kejujuran nya semakin mahal, saya berdo'a agar Tuhan tidak meninggalkan negeri ini....

    ReplyDelete
  16. Jadi teringat postingan blog Fahd Jibran, surat untuk Tuan Presiden... yg dpt banyak skali apresiasi dr org2 di twitter dn fasbuk :)

    ReplyDelete
  17. kayaknya lagi pada sibuk ntu ngitungin duit. . .. hehehhehehe

    kunjungan malem ahhhhh. . .. udah tidur belom yak . . .:)

    ReplyDelete
  18. Kalau sudah punya jabatan lupa sama yg memberi jabatan.

    ReplyDelete
  19. sekarang mungkin ga sempet bacanya, maklum sibuk! Ntar..kalo beliau udah pensiun pasti dibaca! hehe..

    ReplyDelete
  20. jadi surat"ny jadi hiasan aja ...
    ={

    ReplyDelete
  21. mungkin yang nerima surat lagi sibuk nyukur jenggot #eeh...

    ReplyDelete
  22. ane kurang tau gimana cara kerja 'mereka'
    dengan sudah banyaknya surat yang masuk
    seharusnya mereka bisa menyaring semuanya
    dan mencari solusi yang sepatutnya untuk kita
    tapi apa daya... apakah kita harus terus menunggu?complain?
    daripada itu, ayolah kita berusaha yang terbaik untuk diri kita dan orang lain
    ketimbang menunggu dan mengeluh
    nice share bro
    btw disamping itu semua ane sangat suka desain blog bro
    keep blogging

    ReplyDelete
  23. surat seperti itu seringnya emang ga sampai... :)

    ReplyDelete
  24. semoga saja sebelum surat2 itu tua dimakan zaman, dan tintanya sudah mulai mengabur, surat2 itu akan dibaca..

    ReplyDelete
  25. Nice words :woww!! Semuaa didengar.. Sob..boleh nanya???baggaimana mengganti pswd kita yg lupa untuk blog, mklum saya gagap soal blog.tks.

    ReplyDelete
  26. yang nerima surat udah muai rabun membaca mungkin jadi gak dibaca2 hehe :P

    ReplyDelete
  27. mending seperti iklan yang slogannya talk less do more.. jangan cuma bisa mengeluh tapi lakukan aja dulu yang kita mampu, lalu kita tularkan energi Do itu kepada orang2 disekeliling kita, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, mulai dari saat ini :)

    ReplyDelete
  28. Habis pagar emosi istananya begitu tinggi sih Mas Andy, jadi tak satu pesanpun yang sampai ke dalam. Kalaupun sampai sudah disortir sama koki hehehe...

    ReplyDelete
  29. Pak Pos adalah orang yang jujur. Bahkan sangat jujur. Tetapi ya itu tadi, meski surat sudah sampai ke istana, tapi tetap saja orang istana mengirimkan balik ke kantor pos, phew. . .

    ReplyDelete
  30. maaf baru berkunjung, kesulitan masuk kotak komennya

    ReplyDelete
  31. Tidak semua dibalas? Atau sedikit saja? AH, kita tak pernah tahu ya ...

    ReplyDelete
  32. jika surat tak terbalas, urat juga tak berimbas, mungkin doa bisa meluluhkan hati mereka yang mengeras.

    ReplyDelete
  33. dibuka ato dibaca pun tidak, apalagi dibalas.. menyedihkan.. :(

    ReplyDelete
  34. pertanyaannya adalah apakah surat2 itu beneran sampai ke istana nggak ya?

    ReplyDelete
  35. gak usah ngirim surat, langsung turunkan saja presiden nya.

    ReplyDelete
  36. pak presiden sibuk jadi ga punya waktu buka surat :D

    ReplyDelete
  37. pak presiden sibuk bikin lagu :p

    ReplyDelete
  38. disamping berkeluh kesah....
    seharusnya kita bisa saling berbuat positif,,minimal untuk diri sendiri....
    :)

    ReplyDelete
  39. harapan dalah cita-cita, dengan usaha dan tanpa keluh kesah pasti semua harapan akan terlaksana.......

    salam kenal sob...ijin ikuti blogmu

    ReplyDelete
  40. nice blog, aku mau belajar nih sama kamu,,, mantaapp :)

    ReplyDelete
  41. yah, semoga saja tidak selamanya negeri kita seperti ini,,
    semoga seiring dengan regulasi kepemimpinan, oleh generasi mendatang, semakin bnyak timbul inovasi yang akan mengubah negeri kita..
    Bagaimana pun kebiasaan buruk itu harus di ubah,
    power ranger aja berubah terusss :D

    ReplyDelete

Komentar anda, secara tidak langsung. Merefleksikan kualitas diri anda yang sebenarnya.