Jakarta Nocturnal






Disini di kota ini, kota sejuta umat kota yang menjadi pusat dari segala pusat kehidupan di Indonesia dengan berjuta warna & warni yang menghiasi wajah kota ini dari pagi sampai malam menjelang. Dan di kota ini pula ada banyak awal kehidupan dimulai di pagi hari, dimana semua aspek kehidupan bergeliat & tumbuh berkembang.


Namun tidak banyak dari kita yang tahu atau bahkan mau tahu, tentang geliat kota ini ketika dinginnya malam menusuk. Dimana sebuah kehidupan baru dimulai, suatu kehidupan yang banyak dicaci maki & disenangi manusia yang anda disekitarnya. Yang selalu menjadi poros pemikat kita untuk terjun mencicipi semua suasana tersebut.

Tempat dimana, seluruh mahluk hidup muncul & tenggelam dipermukaan secara bersama – sama. Dan berbaur menjadi satu kesatuan antara manusia dengan binatang yang saling melengkapi. Tidak memandang asal usul, suku bahkan agama.

Semua larut dalam suasana pemburuan uang & kenikmataan sesaat yang banyak disajikan di dalam dinginnya malam. Inilah wajah kota ini didalam hari, dimana banyak kita jumpai pedagang malam, penjajah nafsu birahi sampai para kriminal kelas kakap mencari peruntungan rupiahnya.

Mereka bukannya tidak peduli dengan apa yang dilakukan sekarang & nanti, entah itu positif & negative dampaknya. Terkadang inilah realita kehidupan, dimana bertahan atau melawan adalah salah satu dari sekian banyak cara terbaik yang ada & harus dipilih mau tidak mau oleh mereka.

Dan perlahan tetapi pasti, suasana glamour dari hiruk pikuk dimalam hari inilah. Yang seakan menjadi tembok tebal tak kasat mata, yang menjadi pemisah antara pagi & malam hari yang saling bertolak belakang satu sama lain. Yang membedakan warna putih & warna hitam.

Tidak ada yang perlu disalahkan atau saling menyalahkan, karena suasana malam ini ada & terbangun menjadi sebuah komoditi. Karena setiap dari kita semua, turut andil dalam membangun image tersebut menjadi lekat.

Kesimpulan : Jangan pernah takut dengan gelapnya malam hari, namun takutlah pada ucapan, pikiran & perbuatan anda sendiri yang melebihi dari gelapnya malam hari.

42 comments:

  1. mantap tulisanx sob..!

    entah sampai kapan peribahasa ini bs hilang

    “Sekejam-kejamnya Ibu Tiri,Lebih Kejam Ibukota”

    jakarta jg bukanx berkurang pendudukx tp malah bertambah.., mgkn cz faktor perputaran uang disana sangat cepat..

    happy blogging.. *smile

    ReplyDelete
  2. jempol......
    belum prnh liat kehidupan malam scr nyata. Ga tau sbnrnya spt apa...

    ReplyDelete
  3. gak pernah dan gak pengen berbaur dengan kehidupan malam (apalagi dijakarta)...

    meskipun saya sering ke kantor klien yg gedungnya itu ada diskotiknya... hmm... :/

    ReplyDelete
  4. Aku nulis tentang dunia malam kasus xenia dulu. Eh keywordnya di stats HARGA TIKET STADIUM

    ReplyDelete
  5. Semua tampak gelap karena pikiran kita yang gelap sesungguhnya,..Saya mencoba untuk tidak takut sama gelap tapi yang saya takutkan adalah masa depan yang penuh buram.

    ReplyDelete
  6. selalu ada cerita disetiap malam.. seakan terbangun dari tidur lalu kemudian menikmatii sisa-sisa kehidupan malam untuk menggantung hidup! Hidup itu seperti warna Hitam dan Putih.. selalu ada sisi dimasingmasing warnanyaa..

    KEREN SANGAT KAKK..

    Ehh., titiip salam buat footgrafernyaa,, picturenyaa kereen.. :D *smile*

    ReplyDelete
  7. kalo di jakarta, biarpun malam juga terang,
    banyak lampu2 bercahaya malah cantik,

    beda ma di kampung kalo mati lampu gelap
    mau jalam harus mnerayap rayap

    hehehe

    ReplyDelete
  8. saya tidak pernah main ke jakarta, sehingga saya tidak bisa menggambarkan bagaimana sebenarnya itu kota..

    maaf, saya dari pelosok.. :D

    ReplyDelete
  9. ucapanku dan tindakanku pasti sudah banyak yang secara tidak sengaja menyakiti orang lain...hhhh.. semoga mereka memaafkanku..

    tulisannya bagus mas..
    aku koq ga bisa nulis tertata gini ya?..hehehe

    ReplyDelete
  10. wah itulah jakarta gan, dari penjajah dangangan sampe ke penjajah badan juga ada. heheh, mantap ulsanya.

    aplaagi penutupnya, ehm, benar benar mengingatkan. emang pikiran yang lebih gelap dari malam apa ya gan? heheh

    ReplyDelete
  11. Jakarta adalah kota dengan seribu wajah. Semoga wajah ramahlah yang lebih banyak tampil ke permukaan, untuk mendorong penduduknya lebih cinta kepadanya :)

    ReplyDelete
  12. kota komoditi. semua bisa menjadi barang dagangan di sini. malam pun bahkan ramai dengan perdagangan, yang bahkan di luar lingkup perdagangan lumrah umumnya. sebuah konsekuensi kosmopolitan? mungkin juga. yang pasti malam hari di sini bisa kita atasi jika kita tetap berjalan dengan hati. setuju dengan kalimat penutup.

    ReplyDelete
  13. kehidupan malam jakarta selama ini selalu identik dengan hal negatif ya, meskipun saya belum pernah menyaksikannya sendiri...hehe

    ReplyDelete
  14. Suer bang, aye kagak pernah keluar malem selama tinggal di Jakarte :D *ngeri digodain meong :p hihii.. *

    iye bang, aye pamit dari dunia blog =.= sediih rasanye kudu berenti ngblog..

    ReplyDelete
  15. malam itu waktu untuk tidur :D

    ReplyDelete
  16. semoga manusia sadar akan kodratnya di dunia.
    bersama-sama mencari jalan yang lurus menuju kebenaran.

    ReplyDelete
  17. Jakarta ibu kota Indonesia, jadilah yang lebih baik
    jadilah panutan bagi daerah lainnya
    beri contoh yang baik[titik]

    salam kenal mas arsavin

    follback ya, minta share ilmunya

    ReplyDelete
  18. bener juga
    tiap kali dipanggil ke jakarta aku ga pernah bisa tidur
    kebawa hawa jakarta kali ya
    apa ga sreg tidur di kota kebiasaan di hutan yang sunyi

    ReplyDelete
  19. tapi ada yg takut gelap lho. Bahkan tidurpun gak berani dimatikan lampunya hehe

    ReplyDelete
  20. saya pikir komoditi yang mas sebutkan tepat sekali.. Bila mengintip gelapnya malam tidak hanya di Jakarta melainkan kota2 besar yang ada di Indonesia, semua penjaja birahi ada.. dan ini kembali kepada diri kita sendiri untuk lebih bisa menempatkan diri kepada sisi positif. kalau ditanya alasan tentang mengapa mereka melakukan itu ya mungkin alasan satu2nya ialah UANG

    ReplyDelete
  21. kata-katanya mengalir...
    nge-flow

    ReplyDelete
  22. aku sih bisa dikatakan kuranggaul, gak tau dunia malam :)

    ReplyDelete
  23. Duluu..saya teramsuk 'anak' yg gak berani di luar rumah setelah jam 9 malam. TAi sekarang...malam dan siang perbedaanya hanya gelap dan terang. Orang-orang pun beraktifitas di malam hari dan saya yakin kebanyakan org yg masih di luar rumah sebagian besar juga orang rumahan yang baik...

    ReplyDelete
  24. Kesimpulan : Jangan pernah takut dengan gelapnya malam hari, namun takutlah pada ucapan, pikiran & perbuatan anda sendiri yang melebihi dari gelapnya malam hari.

    wew tulisannya ciamik. mampu membawa suasana kedalam tulisan..

    ReplyDelete
  25. jakarta...
    kota seribu setan.....
    :P

    ReplyDelete
  26. suka banget ama tulisannya mas, apa yang kamu tulis ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua. Mau dimana dan kemana kita ingin melangkah...

    ReplyDelete
  27. selamat berakhir pekan ya sob...! *smile

    ReplyDelete
  28. Gak hanya dijakarta, dimana-mana pun kehidupan malam sudah mulai "hidup" dihuni oleh manusi2 yg hidup berketerbalikan

    ReplyDelete
  29. ibu kota emang kejam, harus pinter pinter jaga diri :|

    ReplyDelete
  30. Ini yang namanya tulisan berat tapi ringan
    hehehe

    ReplyDelete
  31. Jakarta itu keren emang kalo malem...
    apalagi daerah kemang. ihiyy

    ReplyDelete
  32. aku tinggal di ibukota, tp ga pernah mencoba kehidupan malamnya

    ReplyDelete
  33. ada permintaan, ada penawaran, begitu katanya Hukum Ekonomi... :P

    ReplyDelete
  34. gelapnya malam di jakarta beda dgn gelapnya malam di desa ya

    ReplyDelete
  35. posting'' yang anda tulis benar'' realita yang sebenarnya memang harus kita pelajari
    keren !!

    ReplyDelete
  36. Suasana malam ini ada & terbangun menjadi sebuah komoditi -> bener bangeeettt....

    ReplyDelete
  37. Disana tetap akan berlaku hukum ekonomi, dimana ada permintaan maka akan ada pula penawaran

    ReplyDelete
  38. (Y) ini salah satu contohnya. Kenapa aku bilang tulisanku ga sebagus punya kaka..
    Very like this(y)

    ReplyDelete
  39. Berarti keadaan yg memaksa mereka ky gt ya, tapi caranya aja untuk mempertahankan, mmperjuangkan hdup yg salah. okedeh, buat bekal dlm kehidupan :)

    ReplyDelete
  40. Jakarta gak seindah, semudah, seBaik yang Mereka bayangkan !!

    ReplyDelete

Komentar anda, secara tidak langsung. Merefleksikan kualitas diri anda yang sebenarnya.